BANYUWANGI, Suaraindonesia.co.id - Kecelakaan lalu lintas yang melibatkan kereta api dengan mobil kembali terjadi di perlintasan tanpa palang pintu Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, Rabu (30/08/2023).
Sebuah video amatir berdurasi 29 detik memperlihatkan detik-detik menegangkan sebuah mobil Toyota Avanza warna silver tertabrak KA Pandanwangi relasi Ketapang-Jember.
Berdasarkan video yang beredar, insiden berawal saat mobil Avanza tersebut melaju hendak melintasi rel kereta. Namun saat posisi mobil sudah berada di rel, secara tiba-tiba muncul kereta api dengan kecepatan tinggi.
Karena jarak sudah dekat, kecelakaan tak bisa dihindarkan yang menyebabkan mobil Avanza tersebut tertabrak hingga terseret beberapa meter sampai tidak terlihat di kamera.
Peristiwa ini dibenarkan Pelaksana harian (Plh) Manager Hukum dan Humas KAI Daop 9 Jember, Anwar Yuli Prastyo. Ia menyebut, kejadiannya sekitar pukul 10.03 WIB di Jalur Perlintasan Langsung (JPL) no 20 (teregister tidak terjaga) km 13+8 petak jalan Ketapang-Argopuro.
Pada saat akan melintas di JPL 20, kata Anwar, masinis sudah membunyikan klakson. Sedangkan disaat yang bersamaan ada mobil melintas di lokasi tanpa mengurangi kecepatan dan berhenti terlebih dahulu.
Akibat kejadian tersebut, Lokomotif CC 203 98 12 yang baru saja selesai dilakukan perawatan dan bertugas membawa KA Pandanwangi mengalami kerusakan pada bagian pengaman roda lokomotif.
"KA Pandanwangi berangkat dari Stasiun Banyuwangi Kota mengalami kelambatan 15 menit untuk dilakukan pemeriksaan sarana," sambungnya.
Mobil yang menemper kereta api, lanjut Anwar, juga mengalami kerusakan. Akibatnya, dua orang penumpang mobil Toyota Avanza dengan nopol P 1051 XC tersebut mengalami luka-luka.
"Dua orang penumpangnya yang mengalami luka-luka telah dievakuasi oleh petugas dari Polsek Kalipuro dan masyarakat ke RSUD Blambangan," jelasnya.
Menurutnya, kecelakaan kereta api dengan mobil merupakan kali kedua terjadi selama 2023 hingga Agustus. Sebelumnya pada 28 Juni lalu, KA Sritanjung terlibat insiden dengan Honda Mobilio di lokasi yang sama.
Anwar menambahkan, padahal pada perlintasan JPL no. 20 telah terpasang rambu-rambu yang cukup lengkap. Oleh karena itu, KAI Daop 9 meminta masyarakat memperhatikan dan menyikapi serta mengartikan rambu di perlintasan sebidang dengan benar.
"Rambu STOP memiliki arti dilarang berjalan terus, wajib berhenti sesaat dan meneruskan perjalanan setelah mendapat kepastian aman dari lalu lintas arah lainnya," cetusnya.
KAI menghimbau kepada masyarakat pengendara kendaraan untuk lebih berhati-hati saat melewati perlintasan sebidang. Dengan tertibnya masyarakat pengguna jalan dan peran optimal seluruh stakeholder, diharapkan keselamatan di perlintasan sebidang dapat terwujud.
"Sehingga perjalanan kereta api tidak terganggu dan pengguna jalan juga selamat sampai di tempat tujuan,” tandas Anwar.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Muhammad Nurul Yaqin |
| Editor | : Lukman Hadi |
Komentar & Reaksi