SUARAINDONESIA, SAMPANG - Warga Sreseh, Kabupaten Sampang, Jawa Timur, cukup berharap dengan Jalan Lintas Selatan Madura (JLSM) dan Jembatannya. Karena jalur tersebut melintasi Kepulauan Desa Marparan, yang selama ini terisolasi.
Warga menilai, keberadaan JLSM dan jembatan yang dicanangkan oleh pemerintah itu membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat setempat. Sebab selama ini, warga harus menaiki kapal untuk beraktivitas, mengingat Desa Marparan dikelilingi sungai cukup lebar.
Rusman (35), warga Desa Marparan mengatakan, JLSM dan jembatan tersebut cukup membantu pertumbuhan ekonomi warga setempat. "Ketika jalan dan jembatan JLSM jadi, maka aktivitas warga setiap hari lebih mudah. Tidak menggunakan kapal lagi," ucapnya, Selasa (30/01/2024).
Dia mengungkapkan, saat ini produksi garam yang dihasilkan warga setempat, harus diangkut menggunakan kapal lantaran akses jalan yang tidak ada. Terlebih, warga Desa Marparan dan warga se-Kecamatan Sreseh, harus melintasi Pasar Blega di Kabupaten Bangkalan.
"Artinya, warga harus berputar ke Bangkalan kalau mau ke Sampang kota. Karena tidak ada jalan lain," jelasnya.
Sementara itu, PJ Kepala Desa Marparan, Abdul Gafur menyampaikan, pembebasan lahan sudah selesai 100 persen untuk wilayah kepulauan Desa Marparan. "Terkait program JLSM ke depannya, insyaallah berdampak positif bagi Desa Marparan," tuturnya.
Menurutnya, ketika JLSM sudah jadi, maka akses transportasi lebih mudah dan tidak akan menjadi desa terpencil lagi. Pembangunan diyakininya juga lebih meningkat, termasuk perekonomian warga.
Dia berharap, JLSM cepat dibangun, sehingga Desa Marparan dan desa lain di Kecamatan Sreseh, menjadi desa yang mandiri, serta kesejahteraan warganya meningkat. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Hoirur Rosikin |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi