SUARA INDONESIA, SITUBONDO – Belum genap sebulan, Kejaksaan Negeri (Kejari) Situbondo, Jawa Timur, telah menyelamatkan keuangan negara sebesar Rp 1,8 miliar lebih.
Penyelamatan duit yang berasal dari pajak rakyat itu berasal dari 44 kepala desa bermasalah terkait penyalahgunaan pengelolaan keuangan desa tahun 2022. Dari jumlah itu, ada 37 kades yang sudah menyelesaikan keuangan negara tersebut.
Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Situbondo, Ginanjar Cahya Permana mengatakan, dari 44 Desa yang menyalahgunakan pengelolaan keuangan negara, dari hasil pemeriksaan Inspektorat 2023, ditemukan total kerugiannya mencapai Rp. 2,8 miliar lebih.
"Tapi, dari total tersebut per 31 Januari 2024, sudah ada 37 kepala desa yang sudah beritikad baik dengan menyelesaikan penyalahgunaan keuangan negara, jumlahnya itu mencapai Rp 1.875.644.808,52," bebernya.
Artinya, kata dia, Kejari Situbondo tidak sampai sebulan sudah bisa menyelamatkan kerugian keuangan negara Rp 1,8 miliar lebih. Dari yang semula Rp 2,8 miliar lebih, sekarang sisanya tinggal Rp 950 juta.
"Sampai hari ini masih ada tujuh kepala desa yang masih belum menyelesaikan kerugian penyalahgunaan keuangan negara. Itu totalnya mencapai Rp. 950.022.774,76," terangnya.
Adapun tujuh kades yang masih belum menyelesaikan kerugian akibat penyalahgunaan pengelolaan keuangan tersebut meliputi, Kepala Desa Peleyan Panarukan, Pesanggrahan Jangkar, Campoan Mlandingan, Sumberanyar Mlandingan, Sumberanyar Jatibanteng, Desa Jatibanteng dan Kepala Desa Wonokoyo Kecamatan Kapongan.
“Dari tujuh kades yang masih belum menyelesaikan kerugian uang negara tersebut, nantinya akan segera ditindaklanjuti melalui proses hukum,” pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Syamsuri |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi