SUARA INDONESIA

Sebanyak 175 Atlet Karate se-Indonesia Ikuti Kejurnas Kyokushinkai di Surabaya

Lukman Hadi - 04 October 2022 | 13:10 - Dibaca 2.76k kali
Olahraga Sebanyak 175 Atlet Karate se-Indonesia Ikuti Kejurnas Kyokushinkai di Surabaya
Sebanyak 175 Atlet Karate se-Indonesia Ikuti Kejurnas Kyokushinkai di Surabaya.

SURABAYA - Sebanyak 175 peserta mengikuti Kejuaraan Nasional (Kejurnas) I.K.O Federation International Karate Kyokushinkai (FIKK) di Surabaya.

Ada 15 perguruan karate Kyokushinkai berasal dari berbagai provinsi di Indonesia berpartisipasi dalam kejuaraan tersebut.

"Ini adalah kejuaraan nasional. Peserta 15 perguruan karate Kyokushinkai dari seluruh Indonesia dengan jumlah peserta 175 orang," kata Shihan Dicky Setyawan, Ketua Dewan Pembina Star of Kyokushin Indonesia, Selasa (4/10/2022).

Dicky menyampaikan, peserta yang mengikuti kejuaraan nasional ini berasal dari Medan, Jakarta, Jember, Yogyakarta, dan Surabaya.

"Kami berharap perguruan Kyokushinkai ini terus berkembang dan maju, biar anak-anak semakin baik," ungkapnya.

Ia meyakini jumlah peserta ini bisa bertambah pada tahun depan, karena kompetisi ini akan dijalankan secara rutin.

Ia menjelaskan, Kyokushinkai merupakan aliran karate yang didirikan oleh Masutatsu Oyama. Aliran ini menekankan latihan fisik dan gull-contact kumite, yakni latih-tandinh (sparring) tanpa pelindung.

"Kyokushin memiliki arti kebenaran tertinggi. Kurikulum Kyokushin menekankan pada pertarungan realistik dan kekuatan fisik," bebernya.

Sementara itu Dewan Pengawas Star of Kyokushinkai, Eddy Wahyudi mengatakan, kompetisi ini digelar bertujuan untuk melihat perkembangan anak didik di perguruan karate ini. "Ini dilakukan untuk meningkatkan kualitas perguruan," imbuhnya.

Menurut dia, sistem Kyokushin memang sangat keras, tetapi dalam gerakannya diatur dengan baik. "Untuk itu, semua unsur yang ada di Kyokushinkai ini dikompetisikan supaya bisa mengetahui dengan baik perkembangan anak didik," pungkasnya.

Di tempat yang sama, Yohannes Don Bosco Sowa selaku juri menyampaikan, kompetisi dijalankan secara sportif dengan melakukan penilaian gerakan, kemantapan dan ketepatan. "Jadi kita tidak melihat asal perguruannya," tukasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Lukman Hadi
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV