BUKITTINGGI- Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 2021 Pemerintah Kota (Pemkot) Bukittinggi diprioritaskan untuk pemulihan ekonom kerena dampak covid-19.
Hal ini sebagaimana Zaenuddin, Pjs.Walikota Bukittinggi saat rapat paripurna di DPRD Bukittinggi tentang pembahasan KUA-PPAS, Senin (30/11/2020).
Lebih lanjut, Zaenuddin, menjelaskan, penggunaan APBD 2021 untuk pengadaan bahan Pangan dan kebutuhan pokok dalam rangka menjaga ketahanan Pangan daerah dan menjaga stabilitas harga barang yang dibutuhkan masyarakat.
"APBD 2021 juga digunakan Pelaksanaan program padat karya tunai dengan mengutamakan sumber daya lokal, Tenaga Kerja lokal, dan Teknologi lokal," ujarnya.
Penggunaan APBD 2021, kata dia, juga akan digunakan untuk peningkatan perekonomian daerah di sektor Pariwisata yang terdampak Covid-19 melalui pelaksanaan kembali rapat -rapat kantor, Focus Group Discussion (FGD), seminar dan sejenisnya di hotel atau tempat pertemuan sejenis dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan sesuai dengan kebutuhan dan status daerah terkait penyebaran Covid -19.
Dia memaparkan, program 2021 juga akan dilaksanakan perluasan target /sasaran kegiatan kelompok usaha bersama (KUBE) di daerah, baik di Promosi investasi domestik maupun internasional.
"Tiap program diharapkan akan berdampak langsung pada ekonomi domestik tahun 2021. Melindungi mata Pencaharian pekerja dan memberikan dukungan fiskal sebagai dampak turunnya pendapatan asli daerah (PAD) secara signifikan," terangnya.
Dia mengatakan, sebagai hasil pembahasan yang telah dilakukan berdasarkan prioritas pembangunan yang tertuang dalam kebijakan umum APBD dan prioritas plafon anggaran Kota Bukittinggi tahun 2021.
"Dalam Rancangan APBD Tahun Anggaran 2021 pendapatan daerah ditargetkan sebesar Rp. 701.560.031.892," ujarnya.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : |
Editor | : |
Komentar & Reaksi