JEMBER - Bupati Jember, Hendy Siswanto, mengapresiasi bantuan keuangan senilai Rp 10,36 miliar yang diberikan oleh Kementerian Keuangan (Kemenkeu) untuk menekan inflasi pascakenaikan harga BBM.
Hendy mengatakan, uang tersebut diperuntukkan kepada masyarakat di wilayah setempat yang terdampak kenaikan harga BBM.
"Duit ini kami salurkan kepada warga kurang mampu melalui BLT BBM. Selain itu juga untuk menggelar pelatihan kerja," imbuhnya.
Sehingga, lanjut Hendy, daya beli masyarakat bisa tetap stabil meskipun ada kenaikan harga BBM.
"Alhamdulillah, daya beli masyarakat tetap mampu. Ini menunjukkan inflasi pascakenaikan harga BBM bisa kami kendalikan," tegasnya.
Dengan segala upaya yang dilakukan sejauh ini, Hendy optimis, daya beli masyarakat Jember terus stabil meskipun menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.
"Untuk menjaga itu, kami menggelar Pasar Murah di beberapa pasar tradisional yang bekerja sama dengan beberapa pihak," tandasnya.
Baru-baru ini, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) melalui Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jember menggelar operasi pasar di dua titik sekaligus. Yakni di Pasar Tanjung dan Pasar Kreongan.
Bahan-bahan yang disediakan pun cukup beragam. Terdiri dari beras medium dan premium, minyak goreng curah maupun kemasan, gula dan yang lainnya.
Khusus untuk minyak goreng curah, sudah dikemas dalam bentuk yang lebih sederhana dengan harga murah. Yakni Rp 12,5 ribu per liter. Sementara harga di pasaran masih kisaran Rp 14 ribu per liter. Sedangkan telur ayam hanya dijual Rp 27 ribu saja per kilogramnya.
Istimewanya, operasi pasar tersebut bakal berlangsung di pasar tradisional setiap Senin, Selasa dan Sabtu selama Bulan Desember 2022.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Zainul Hasan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi