SUARA INDONESIA

Dosen Statistika Unair Surabaya Kenalkan Media Edukasi Gizi Berbasis Android dan Website

Muhammad Nurul Yaqin - 27 October 2020 | 18:10 - Dibaca 3.87k kali
Pendidikan Dosen Statistika Unair Surabaya Kenalkan Media Edukasi Gizi Berbasis Android dan Website
Ketua Prodi Statistika Unair Surabaya Drs Sediono (kiri), Lurah Kertosari Joko Handoko (tengah), dan Dosen Statistika Unair Surabaya Dr Nur Chamidah (kanan) saat memberikan sambutan pada kegiatan pengabdian masyarakat, Senin (27/10/2020).

BANYUWANGI - Sejumlah dosen Prodi Statistika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Airlangga (Unair) Surabaya melakukan pengabdian kepada masyarakat dengan memperkenalkan media edukasi gizi berbasis android dan website pada Warga Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa (27/10/2020).

Sasarannya kali ini ibu-ibu posyandu di Kelurahan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi. Mereka diajarkan tentang peningkatan pendidikan gizi dan penentuan status gizi balita, dalam rangka percepatan keluarga sadar gizi dengan memanfaatkan teknologi. Tidak hanya teori tetapi juga praktiknya.

Kegiatan yang berlangsung di Kelurahan Kertosari ini digelar secara virtual terbatas. Sedikitnya ada sekitar 45 peserta dari kader Posyandu Kertosari dan belasan mahasiswa Unair yang ikut berpartisipasi.


Namun mengingat kondisi masih pandemi, dari puluhan peserta itu 10 diantaranya mengikuti secara tatap muka di kantor kelurahan setempat. Sementara sisanya mengikuti secara daring.

Dr Nur Chamidah, Ketua Kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat di Kelurahan Kertosari ini menjelaskan, aplikasi yang dikenalkan tersebut bernama KMS Balita Jatim sedangkan websitenya bernama kms.statistika-unair.org.

Dengan memanfaatkan kedua teknologi informasi ini, kata Nur sapaan akrabnya, ibu-ibu yang memiliki balita akan mengetahui dengan mudah status gizi balitanya.

"Selama ini kan yang dilakukan oleh ibu-ibu yang punya balita, hanya datang ke posyandu dan sekedar tahu ketika ditimbang beratnya sekian, tingginya sekian. Tapi tidak tahu status gizi balitanya itu apa. Dengan teknologi ini mereka bisa melihat terhadap status gizi balitanya, kalau seandainya gizinya masih kurang," tuturnya.

Ia menerangkan, dalam aplikasi maupun website itu akan muncul tiga status gizi yang ada didalamnya. Status gizi tersebut bisa diukur berdasarkan berat badan per usia, tinggi badan berdasarkan usia dan indek massa tubuh berdasarkan usia.

"Disitu nanti muncul grafik seperti Kartu Menuju Sehat (KMS), dimana posisi balitanya dengan usia sekian beratnya sekian, dia termasuk status gizinya apa berdasarkan tinggi badan atau berdasarkan indeks massa tubuh," ungkapnya.

Lebih jauh ia menjelaskan, cara menggunakan aplikasi tersebut sangat mudah. Cukup download di playstore dengan kata kunci KMS.

"Jadi setelah aplikasi tersebut di instal, tinggal memasukkan usia, berat badan dan tinggi badannya saja nanti sudah langsung diproses," tukas Dosen Statistika Unair Surabaya ini.

Ia juga memberikan pilihan kepada peserta dengan dua grafik yang berbeda. Pertama grafik berdasarkan sampel balita Jawa Timur dari hasil penelitian dosen Unair, atau yang kedua berdasarkan standar WHO.

"Hasil penelitian kami ini sudah muncul grafiknya, jadi ibu-ibu tinggal memilih apakah menggunakan standar yang WHO dalam menentukan status gizinya, atau berdasarkan standar balita Jawa Timur dari grafik yang sudah kami rancang," lugasnya.

Sementara itu Ketua Prodi Statistika Unair Surabaya Drs Sediono yang turut hadir pada kegiatan tersebut menambahkan, pengabdian ini merupakan salah satu dari Tri Dharma Perguruan Tinggi yang wajib dilakukan semua dosen.

Kata dia, pengabdian ini tidak hanya sampai disini, perkembangan peserta dalam menggunakan teknologi tersebut akan terus dipantau melalui grup WhatsApp yang sudah disediakan.

"Harapan kami, dari apa yang sudah diterima para kader posyandu di kelurahan sini, bisa di ekspansikan ke kelurahan yang lain. Jadi pak Lurah, perangkat desa dan ibu-ibu penggerak posyandu bisa menyebarkan informasi ini pada yang lain," tutupnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV