SUARA INDONESIA

Pelatihan Perawatan Benda Budaya di Museum Belanga Sedot Perhatian Pelajar dan Mahasiswa

Gito Wahyudi - 15 September 2020 | 23:09 - Dibaca 1.24k kali
Peristiwa Daerah Pelatihan Perawatan Benda Budaya di Museum Belanga Sedot Perhatian Pelajar dan Mahasiswa
Pelajar dan mahasiswa Palangkaraya terlibat langsung dalam perawatan benda budaya khas adat dayak Kalteng.

PALANGKARAYA - Kegiatan pelatihan perawatan benda budaya di Museum Belanga menjadi magnet penarik perhatian bagi para pelajar dan mahasiswa yang menghadiri kegiatan yang dilaksanakan selama 3 hari dan telah menginjak hari kedua pelaksanaan dengan agenda kegiatan pencucian topeng adat dayak.

Salah seorang siswa SMKN 2 Palangka Raya yang diberi kesempatan langsung berpartisipasi dalam kegiatan pencucian topeng khas dayak tersebut, selain terlihat antusias dalam mempraktekkan tata cara pencucian topeng warisan budaya tersebut juga menyampaikan bahwa selain membuat penasaran untuk ikut serta dalam praktek pencucian topeng, kegiatan tersebut juga menumbuhkan minat dan rasa memiliki atas kebudayaan daerah yang patut dilestarikan tersebut.

"Kalau bukan kita siapa lagi yang akan melestarikan budaya yang bersejarah ini, meski saya bukan asli dayak tapi kami wajib menjaga benda-benda," ucapnya. Selasa (14/09/2020).

Salah satu mahasiswa dari Universitas Muhamadiyah Palangka Raya juga turut membenarkan apa yang diucapkan oleh siswa tersebut saat di undang narasumber benda budaya untuk maju kedepan terlibat langsung mempraktekkan cara membersihkan topeng khas adat didampingi tenaga teknis Museum Balanga.

Kepala UPT Museum Balanga, Hasanudin, yang membuka langsung kegiatan tersebut didampingi kepala seksi penyajian dan pelayanan edukasi R. Jimmy R. E. G.museum Balanga, tiga orang narasumber benda budaya, dihadapan para tamu undangan pelajar dan mahasiswa kota Palangkaraya menyampaikan bahwa memasuki hari kedua rangkaian kegiatan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Kalimantan Tengah melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Museum Balanga Palangkaraya yang menggelar Pelatihan Merawat Benda Koleksi Guci, Topeng dan Piring melawen dari tanggal 14-16 September 2020.

"Hari ini pihak UPT Museum Balanga Palangkaraya menggelar kegiatan mencuci topeng khas adat dayak yang memiliki nama Topeng Sababuka dan terdapat nilai sejarah sekaligus merupakan kearifan masyarakat adat dayak Kalimantan Tengah dan pada hari sebelumnya kita sudah melakukan pembersihan benda budaya berupa guci dan pada hari besok rabu (terakhir,red) mencuci benda piring Malawen" ucap Kepala UPT Museum Balanga, Hasanuddin, pada awak media.

Menambahkan, mantan Kepala UPT Museum Balanga periode 2014-2019, Maliaki, yang sekaligus menjadi salah satu narasumber benda budaya Kalimantan Tengah kegiatan pencucian topeng ini, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan sebuah edukasi kepada para pelajar dan mahasiswa agar bisa melestarikan benda-benda budaya yang memiliki nilai historis dan filosofi tinggi dan benda budaya khas dayak ini bisa terus terawat dengan baik serta terpelihara agar bisa di lihat generasi selanjutnya.

"Kegiatan ini merupakan edukasi juga kepada para pelajar dan mahasiswa agar mengenal penggunaan topeng bukan saja saat menari saja tetapi pada acara-acara keagamaan adat dayak lainnya juga di gunakan seperti kematian di upacara agama Kaharingan, topeng ini pun memiliki nilai filosofi yang tinggi biasannya di acara adat tiwah, maupun menunggu jenasah, oleh sebab itu perlu ditanamkan rasa memiliki terhadap benda-benda khas masyarakat Dayak Kalimantan Tengah agar tetap lestari dan terawat," jelas Maliaki. (hce)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gito Wahyudi
Editor :

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV