SAMARINDA, Suaraibdonesia.co.id - Kebakaran melanda pabrik nikel PT Kalimantan Ferro Industry (KFI) di Pendingin, Sanga-Sanga, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada Rabu (11/10/2023). Kejadian nahas ini mengejutkan masyarakat dan pihak berwenang.
Dalam insiden mengerikan ini, dua tenaga kerja asing (TKA) menjadi korban, satu di antaranya meninggal dunia sementara satu lainnya masih dirawat intensif di rumah sakit.
Pihak berwenang dan perusahaan sedang berupaya untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran yang terjadi saat pabrik dalam tahap commissioning atau uji coba mesin serta peralatan lainnya.
Menurut Owner Representatives dari PT Kalimantan Ferro Industry, Ardhi Soemargo, api tiba-tiba meletus di tempat persiapan bubuk batu bara di samping pabrik utama sekitar pukul 17.30 WITA. Kebakaran berhasil dikendalikan pada pukul 18.19 WITA setelah usaha keras dari petugas pemadam kebakaran.
Kepolisian juga terlibat dalam penyelidikan untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran, dan telah mengamankan lokasi kejadian dengan garis polisi.
Diketahui, pabrik nikel PT KFI sendiri baru saja diresmikan oleh Gubernur Kaltim Isran Noor pada 19 September 2023, dengan nilai investasi mencapai Rp 30 triliun. Pabrik ini diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja untuk 1.700 pekerja lokal, sehingga peristiwa ini menjadi perhatian serius pihak terkait dalam menjaga Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3).
Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Akhmed Reza Pahlevi, menyatakan keprihatinannya terhadap peristiwa ini dan meminta agar pihak perusahaan dapat bertanggung jawab atas kejadian tersebut.
Dia juga meminta dinas terkait untuk segera mengambil langkah-langkah yang diperlukan.
"Pertama kita prihatin atas kejadian ini, tentunya ini menjadi perhatian bersama baik dr disnaker provinsi dan perusahaan dalam pembinaan K3," ungkap Reza kepada Suaraindonesia.co.id, Kamis (12/10/2023).
"Ya pastinya kami meminta kepada dinas terkait laporan investigasi atas kejadian kebakaran kemarin. Kami berharap pihak perusahaan dapat bertanggung jawab atas kejadian ini, dan kami juga berharap kepada dinas terkait untuk segera mengambil langkah atas kejadian ini," imbuhnya.
Perlu ditekankan bahwa ini bukan kejadian pertama yang melibatkan PT Kalimantan Ferro Industry. Sebelumnya, pada 8 Juli 2023, seorang pekerja tewas dalam proyek pembangunan smelter nikel di lokasi yang sama. Kecelakaan tragis ini terekam dalam video yang beredar di kalangan pekerja, mengundang pertanyaan tentang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) di perusahaan tersebut.
"Karena sudah ada dua kejadian seperti ini. Apakah ini human error atau faktor lainnya," ungkap politisi Gerindra ini
Komisi IV DPRD Kaltim akan melakukan sidak ke lapangan. "Kami akan ke lapangan bersama dinas tenaga kerja dan hasilnya akan kami rapatkan bersama dinas terkait nantinya," tandasnya. (ADV)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mohamad Alawi |
Editor | : Satria Galih Saputra |
Komentar & Reaksi