SUARA INDONESIA - Flightradar24 merupakan aplikasi berbasis web. Fungsinya adalah untuk melacak lalu lintas udara secara langsung (real time).
Flightradar24 menggabungkan dan menganalisis sejumlah data penerbangan.
Data Penerbangan Flightradar24 berasal dari teknologi ADS-B (Automatic Dependent Surveillance-Broadcast), teknik multilateration, dan radar data Amerika Utara.
Flightradar24 memiliki jaringan lebih dari 17 ribu penerima sinyal atau receiver ADS-B di seluruh dunia.
Receiver ADS-B Flightradar24, menerima informasi penerbangan dari transponder ADS-B dan mengirim data tersebut ke server aplikasi sinyal.
Sinyal ini dikirim dalam frekuensi 1090 MHz yang cakupannya mencapai 250 hingga 450 KM di semua arah.
Sedangkan untuk menghitung posisi pesawat yang tidak dilengkapi ADS-B, Flightradar24 menggunakan metode multilateration.
Selain mengenakan ADS-B, Flightradar24 juga bekerja sama dengan Radar data Amerika Utara untuk mendapatkan data tambahan pantauan langsung lalu lintas penerbangan maskapai.
Atas dasar keamanan dan privasi, tidak semua informasi penerbangan terlacak di aplikasi Flightradar24.
Beberapa pesawat seperti pesawat militer dan presiden tidak diperkenankan untuk dilacak.
Flightradar24 mulai terkenal di dunia pada Tahun 2010 ketika erupsi gunung api Islandia.
Di mana, erupsi tersebut menyebabkan ribuan penerbangan dibatalkan dan aplikasi ini menarik 4 juta pengunjung.
Adapun satu dari sekian banyak penerbangan yang paling banyak ditelusuri di aplikasi Flightradar24 adalah ketika pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny kembali ke negaranya.
Penerbangan itu dilakukan setelah menjalani perawatan di Jerman dan ditangkap polisi sesaat setelah mendarat.
Penerbangan pada Januari 2021 itu dilacak oleh 550.000 orang menggunakan Flightradar24.***
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Haerul Anwar |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi