SUARA INDONESIA - Kebanyakan orang menyangka Gus Dur dikeluarkan dan tidak lulus dari Universitas Al Azhar, Kairo-Mesir.
Sahabat Gus Dur, Gus Mus dalam sebuah wawancara membantah bahwa Gus Dur tidak pernah dikeluarkan dari Universitas Al Azhar.
Sebab, Gus Dur tidak pernah masuk kuliah di Al Azhar walaupun ia sudah lebih lama di Mesir ketimbang Gus Mus.
Lebih jelasnya, berikut ulasan kisah Gus Mus yang dilansir dari GusMus Channel.
“Gus Dur itu, orang menyangka bahwa beliau itu drop out, tidak lulus dari Al Azhar, itu salah”, bantah Gus Mus.
“Dia itu tidak pernah kuliah di Al Azhar, kalau mendaftar ya”, tambahnya.
Gus Mus menceritakan bahwa suatu hari saat di Mesir, Gus Dur datang ke tempatnya.
Kemudian bertanya “sampean itu masuk di kuliah apa?”, tanyak Gus Dur.
“Saya memilih yang baru. Ini ada fakultas yang baru dibuka”, jawab Gus Mus.
Seketika Gus Dur langsung mengatakan, ia akan ikut masuk di fakultas baru tanpa bertanya terlebih dahulu apa alasan Gus Mus masuk di fakultas tersebut.
“Ketika saya bilang, saya daftar di fakultas yang baru, dia enak saja, dia bilang ikut. Dia tidak tanya alasan saya”, tegas Gus Mus.
Singkat cerita, Gus Dur pun mendaftar dan mulai masuk kuliah perdananya saat itu, setelah memutuskan untuk masuk di fakultas yang sama dengan Gus Mus.
Akan tetapi, saat melihat daftar mata pelajaran di fakultas tersebut, Gus Dur berkata, “ini kok mata pelajarannya seperti di pesantren semua ini?”
Gus Mus menjawab, “saya memilih itu pertimbangannya karena saya itu tidak pernah sekolah formal, saya itu di pesantren terus”.
“Jadi saya cari fakultas yang ada mata pelajarannya, mirip-mirip pesantren. Memang itu alasan saya untuk masuk situ”, tambah Gus Mus.
Gus Mus beralasan bahwa jika masuk di fakultas baru itu, maka ujiannya masih lumayan jauh, berkisar masih empat bulan setelah mendaftar.
Sementara jika masuk di fakultas yang umumnya dimasuki oleh kebanyakan mahasiswa dari Indonesia, maka Gus Mus akan melaksanakan ujian sebulan setelah pendaftaran. “Jadi, sangat dekat jaraknya, gak bisa saya”, tuturnya.
“Yo ini pelajaran yang sudah kita pelajari semua”, sahut Gus Dur. Bagi Gus Mus, memang fakultas tersebut yang ia inginkan.
Sementara Gus Dur menilai, masuk di fakultas tersebut hanya menghabiskan umur karena semuanya telah dipelajari saat di pesantren. “Ini kan habis-habisin umur ini”, ucap Gus Dur.
Oleh sebab itulah, Gus Dur tidak pernah masuk kuliah lagi. Lantas, ia memutuskan pindah dan mendaftar ke Fakultas Adab, dan Sastra di Irak.
“Dan beliau diterima dan eloknya itu, beliau ternyata lulusnya lebih dulu dari pada saya”, pungkas Gus Mus.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Haerul Anwar |
Editor | : Bahrullah |
Komentar & Reaksi