SUARA INDONESIA

Black Friday: Strategi Diskon Jumbo untuk Menghadapi Tantangan Inflasi dan Menarik Konsumen

Aditya Mulawarman - 29 November 2024 | 22:11 - Dibaca 87 kali
Ekbis Black Friday: Strategi Diskon Jumbo untuk Menghadapi Tantangan Inflasi dan Menarik Konsumen
Ilustrasi/@pixabay

SUARA INDONESIA, JAKARTA - Black Friday, sebagai awal musim belanja liburan yang ditunggu-tunggu, tetap menjadi momen penting bagi para peritel di Amerika Serikat. Tahun ini, meski inflasi mulai melandai, tantangan ekonomi tetap memengaruhi pola belanja konsumen.

Dengan inflasi sebesar 2,6 persen pada November 2024, banyak konsumen kini lebih berhati-hati dalam mengatur pengeluaran mereka, terutama untuk barang-barang sekunder dan tersier seperti pakaian, peralatan elektronik, dan furnitur.  

Meskipun demikian, peritel tetap optimis menghadapi Black Friday dengan menawarkan diskon besar-besaran dan strategi pemasaran kreatif untuk menarik perhatian konsumen. Artikel ini akan membahas faktor yang memengaruhi pola belanja, strategi para peritel dalam menarik pelanggan, dan tren terbaru yang muncul selama Black Friday tahun ini.  

Tren belanja konsumen selama Black Friday 2024 menunjukkan pergeseran fokus dari barang mewah ke barang kebutuhan primer. Dengan daya beli yang masih tertekan, konsumen cenderung mengutamakan belanja kebutuhan rumah tangga, bahan makanan, dan barang yang benar-benar diperlukan.  

Namun, diskon besar-besaran untuk barang elektronik dan pakaian tetap menjadi daya tarik utama bagi sebagian konsumen. Beberapa pembeli memilih untuk memanfaatkan penawaran Black Friday untuk membeli hadiah Natal lebih awal, mengingat jarak antara Thanksgiving dan Natal tahun ini lebih pendek dibandingkan tahun lalu.  

Beberapa peritel juga memanfaatkan media sosial dan email marketing untuk mempromosikan penawaran mereka secara real-time, menciptakan rasa urgensi bagi konsumen untuk segera berbelanja.  

Tantangan utama tahun ini adalah menjaga minat pembeli di tengah kondisi ekonomi yang masih belum sepenuhnya stabil. Namun, ini juga menjadi peluang bagi peritel untuk lebih inovatif dalam menciptakan pengalaman belanja yang menarik.  

Misalnya, beberapa toko fisik mengadakan acara khusus selama Black Friday, seperti undian hadiah langsung atau diskon tambahan bagi pelanggan yang datang lebih awal. Di sisi lain, platform e-commerce menghadirkan fitur seperti pembayaran bertahap tanpa bunga untuk menarik konsumen yang memiliki anggaran terbatas.  

Tren yang menonjol pada Black Friday tahun ini adalah meningkatnya penggunaan teknologi oleh konsumen. Banyak yang memanfaatkan aplikasi perbandingan harga untuk memastikan mereka mendapatkan penawaran terbaik. Selain itu, pembelian melalui perangkat seluler meningkat pesat, mencerminkan preferensi konsumen terhadap belanja yang cepat dan praktis. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Aditya Mulawarman
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya