LAMONGAN - Sampai saat ini, masih banyak petani yang beranggapan, bahwa padi adalah tanaman yang paling menjanjikan dalam meraup keuntungan secara ekonomi. Padahal, sorgum adalah bahan dasar produksi mie.
Ternyata di lapangan, faktanya tidak sedikit petani yang malah mengalami kerugian atau tidak mendapatkan keuntungan dari hasil pertanian padi yang mereka tanam. Seringkali, ketika musim panen harga padi anjlok, belum lagi ditambah terkena wabah penyakit atau hama tikus.
"Jika dibandingkan kandungan protein pada beras hanya 6,8% sedangkan sorgum mencapai 11%. Kemudian kandungan lemak sorgum yang mencapai 3,3% juga lebih tinggi dari beras yang hanya 0,7%. Tidak hanya itu, peluang secara ekonomi tanaman sorgum juga masih sangat menjanjikan," ungkap Plt. Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikultura dan Perkebunan (TPHP), Kabupaten Lamongan, Sujarwo, Senin (12/7/2021).
Maka dari itu, kata Sujarwo, sorgum mampu menjadi tanaman alternatif selain padi. Selain dapat jadi pengganti beras, sorgum juga dapat diolah menjadi 16 jenis makanan.
"Jadi sorgum ini potensinya sangat luar biasa, pasarnya masih terbuka lebar, dan semua struktur di sorgum bisa bermanfaat. Mulai dari batang, daun dan biji semua bisa di manfaatkan," kata pria yang juga menjabat Asisten Administrasi Pemerintahan Pemkab Lamongan ini.
Sujarwo menegaskan, masyarakat, khususnya petani harus paham, bahwa, sorgum merupakan bahan dasar dan bahan utama untuk produksi berbagai jenis mie. Sehingga memang potensinya sangat luar biasa.
"Untuk saat ini petani yang tanam sorgum baru sekitar, 100 hektar. Ada di wilayah Kecamatan Babat, Sukodadi, Pucuk dan Karangbinangun. Jadi potensi lahan yang masih bisa ditanam sorgum ada sekitar 300 hektar," pungkasnya
Guna mendukung perkembangan pertanian sorgum. Dinas TPHP Lamongan meluncurkan inovasi Sorghum Pertanian Lamongan Unggul Sejahtera (Sorghum PLUS). Inovasi tersebut, berhasil masuk TOP 5 Kompetisi Inovasi Pelayanan Publik Lamongan (SINOLLA), yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Lamongan.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : M Nur Ali Zulfikar |
| Editor | : Nanang Habibi |
Komentar & Reaksi