SUARA INDONESIA

Uniba Banyuwangi Dorong Peningkatan Kesejahteraan Petani Buah Naga Lewat Panel Surya

Muhammad Nurul Yaqin - 11 October 2021 | 13:10 - Dibaca 2.12k kali
Ekbis Uniba Banyuwangi Dorong Peningkatan Kesejahteraan Petani Buah Naga Lewat Panel Surya
Teknologi panel surya yang dikembangkan Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba). (Istimewa).

BANYUWANGI- Universitas PGRI Banyuwangi (Uniba) terus berupaya mendorong sektor pertanian di Banyuwangi. Salah satunya pertanian buah naga.

Kali ini Uniba tengah mengembangkan teknologi listrik dengan memanfaatkan tenaga panas matahari atau solar panel surya (solar cells), yang dapat membantu petani buah naga dalam menghemat tenaga listrik.

"Dengan panel surya yang sedang kami kembangkan ini, nantinya berguna sebagai sumber energi lampu penerangan bagi petani buah naga," kata Dosen Uniba, Adi Pratama, Senin (11/10/2021).

Teknologi terbarukan yang sedang dikembangkan para Dosen Teknik Mesin Uniba itu bertujuan mendorong terbentuknya agrowisata mandiri energi di Kabupaten Banyuwangi.

"Proses pencahayaan yang masih menggunakan listrik PLN menimbulkan pembengkakan biaya setiap bulan. Adanya teknologi kita ini setidaknya dapat membantu dalam meningkatkan kesejahteraan petani buah naga," ungkap Adi.

Adi menyebut, teknologi panel surya diterapkan agar mengurangi ketergantungan petani buah naga terhadap suplai listrik dari PLN. Secara teknis penerapannya pun tergolong sederhana.

"Di lahan milik Bambang Diakrip empat buah instalasi panel surya 250 WP dipasang di atap gazebo (lahan 1), dan satu panel surya 500 WP dipasang di atap gazebo (lahan 2)," katanya.

Adi melanjutkan, panel surya kemudian dikonversi dengan inverter tiga fasa untuk menyuplai beban lampu. 

Beban lampu dikendalikan oleh solar charge controller maximum power point tracking (SCC MPPT) untuk tegangan output yang dibutuhkan beban. 

Sedangkan pengisian panel surya disimpan pada baterai 12 volt. Lampu yang digunakan adalah 170 buah lampu dengan daya masing-masing lampu adalah 10 watt.

"Dengan penggunaan solar cells, biaya operasional listrik mampu ditekan, hingga sebesar Rp 1,4 juta per bulan. Ekonomi petani meningkat sebesar 95% yang akibat adanya peningkatan panenan. Dengan rata-rata panen musim atau di luar musim adalah 13-15 ton," tutupnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Nanang Habibi

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV