SUARA INDONESIA

Peternak Ulat Kandang di Jombang Omzet Berlipat

Gono Dwi Santoso - 01 November 2021 | 15:11 - Dibaca 3.67k kali
Ekbis Peternak Ulat Kandang di Jombang Omzet  Berlipat
Ahmad Sony Wardoyo ,(50) Peternak ulat kandang di Desa Cukir, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang, Jawa timur,Senin (01/11/2021).Foto :( Suara Indonesia.co.id / Gono Dwi Santoso).

JOMBANG - Kalau mau usaha sampingan, tidak ada salahnya mencoba beternak ulat kandang dan ulat Jerman, seperti yang dilakukan Ahmad Sony Wardoyo (50) yang sukses beternak ulat dan meraup untung jutaan rupiah.

Tempat budidaya ternak ulat kandangnya terletak di Desa Cukir, Kecamatan Diwek Kabupaten Jombang. Dia berbudidaya jenis ulat kandang dan ulat Jerman. Hal itu digelutinya sampai sekarang.

Ditemui suaraindonesia.co.id, Ahmad Soni Wardoyo pada Senin ( 01/11/2021) menjelaskan, dirinya dulu pernah beternak ulat. Kemudian ganti profesi sebagai penjual daging ke Madura. Karena Covid-, 19 akhirnya dia kembali fokus berternak ulat kandang.

Sony menceritakan ihwal kembali berbisnis ternak ulat kandang ini, membeli kepik dari supliyer dari Pare, kemudian disemai selama 2 hari. Berikutnya dipisahkan antara jangel dan kepik hingga diayak dengan mesin pemisah.

"Setelah dipisah, kemudian didiamkan selama 10 hari untuk menghasilkan ulat yang siap dipanen, " katanya.

Sony menjelaskan, sekarang usahanya dikandang, ada seribu kotak ulat. Dan untuk sekali panen satu kotaknya menghasilkan 2 kilo sampai 2,5 kilo gram dalam satu bulannya.

"Awal pandemi Covid -19 kita menyesuaikan. Dan 4 bulan pertamanya kita menyesuaikan pangsa pasar," terangnya.

Untuk harga ulat sekarang, kisaran pekilonya, Rp 20 ribu dan untuk sekali panennya tiap hari sebanyak 1 kwintal dan pemasaran sendiri diambil oleh supliyer," tambahnya.

Sony menambahkan, untuk budidaya ulat kandang ini mulai pembibitan sampai panen dibutuhkan waktu 25 hari kerja.

"Mulai seminggu dipisah dan 10 hari bisa dipanen," pungkasnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Gono Dwi Santoso
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya