SUARA INDONESIA

Covid-19 Mewabah, Warga Jember 'Nungu' Kampoan' di Halaman Rumah

Yuni Amalia - 27 July 2021 | 06:07 - Dibaca 1.81k kali
Hiburan Covid-19 Mewabah, Warga Jember 'Nungu' Kampoan' di Halaman Rumah
Kegiatan membakar kayu ranting (nongo' kampoan) di halaman rumah (Foto: Istimewa)

JEMBER - Ada- ada saja yang dilakukan warga di Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo, Kabupaten Jember, Jawa Timur, saat pandemi Covid-19 mewabah.

Saat matahari mulai terbenam, bisa dipastikan masyarakat sekitar kompak melakukan Nongo' Kampoan (Bahasa Madura.red) membakar kayu dan ranting kering di depan rumah.

Meskipun sebagian orang hanya iseng ikut-ikutan sambil melawan dingin, namun juga ada yang menganggap, itu adalah salah satu cara mengusir penyakit.

Biasanya pada siang hari, sepulang dari berkebun mengumpulkan kayu dan ranting kering di teras rumahnya.

Barulah, setelah salat magrib, sekira pukul 18.00 WIB, kegiatan itu dilakukan bersama keluarga.

Ketika api sudah terbakar, ditaburi garam, sampai terdengar suara seperti ada yang meletus.

"Yang utama ya berdo'a kepada ALLAH, tidak boleh tahayul dan syirik karena  itu dosa. Saya hanya ikut-ikutan, katanya sebagian warga untuk mengusir peyakit," ujar Eni warga sekitar, Senin (27/07/2021).

Diakui Eni, kegiatan itu sudah berjalan satu mingguan lebih dan hampir merata.

"Sejak warga sini banyak yang meninggal kompak semua nunggu' kampoan. Ini budaya kuno, anggap saja melestarikan budaya. Logikanya, anggap mengusir stres sambil bakar jagung dan ketela pohon," sebutnya.

Eni yakin, kegiatan itu juga akan membawa iklim positif agar imun semakin kuat.

"Dari pada lihat di media sosial, lihat tetangga banyak meninggal, stres. Akhirnya daya tahan tubuh menurun, biar mereka bergembira, yang penting tidak melangar prokes," pungkasnya.

Salah seorang Kepala Dusun Harjomulyo Hasan Basri, membenarkan adanya kegiatan itu.

Dijelaskan Hasan, selama kegiatan itu positif dan tidak merugikan orang lain silahkan.

Dia juga mengaku tidak paham, siapa yang memiliki ide dan menyuruh masyarakat melakukan itu.

"Dari pada berkerumun, biar di rumahnya masing-masing selama PPKM Darurat," ujarnya.

Hasan berharap, pandemi Covid-19 segera berakhir, agar masyarakatnya bisa kembali berktivitas seperti biasa.

"Dampaknya luar biasa. Yang terpenting, jangan mudah terprovokasi dan terapkan protokol kesehatan," pintanya.

Diberitakan sebelumnya, di Desa Harjomulyo, Kecamatan Silo juga kompak menggantung air beraneka warna di teras rumah.

Sebagian warga juga masih ada yang percaya, selain berdo'a, cara itu bisa mengusir penyakit.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Yuni Amalia
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV