SUARA INDONESIA

Bantu Belajar Anak saat Pandemi, Pemuda Purworejo Bikin Sekolah Alam

Widiarto - 01 August 2021 | 20:08 - Dibaca 2.72k kali
Features Bantu Belajar Anak saat Pandemi, Pemuda Purworejo Bikin Sekolah Alam
Suasana belajar dalam kegiatan sekolah alam di Dusun Watubelah Desa Trirejo, pada Minggu (1/8/2021)

PURWOREJO - Pemuda Dusun Watubelah, Desa Trirejo, Kecamatan Loano, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, menggelar kegiatan sekolah alam atau belajar di ruang terbuka.

Sekolah alam yang bernama Sekolah Alam Geger Menjangan (SAGM) itu dilaksanakan sekali dalam sepekan  atau setiap hari Minggu siang hingga sore hari.

Sekolah alam digelar guna membantu kegiatan belajar mengajar bagi anak- anak di masa pandemi covid-19 yang tinggal di Dusun Watubelah dan sekitarnya.

Koordinator sekolah alam Geger Menjangan (SAGM) Dusun Watubelah, Galang Bramantio, saat ditemui di sela kegiatan sekolah alam pada Minggu (1/8/2021), mengatakan, sekolah alam itu telah dilaksanakan sejak awal tahun 2021 lalu.

"Sudah setengah tahun ini sekolah alam berjalan, dengan kelas terbuka ini menjadi alternatif kegiatan belajar mengajar bagi para pelajar, terutama anak-anak dimasa pandemi covid-19," katanya.

Sekolah alam dengan konsep alam terbuka hadir di masa pandemi, karena keprihatinan atas keterbatasan wali dan siswa dalam sekolah formal yaitu dengan dilaksanakannya sekolah secara daring, dimana orang tua dan anak sama- sama mengalami kesulitan dalam hal pendidikan. 

"Siswa kurang dalam pendidikan tatap muka dan mereka mengalami kesulitan dalam pendidikan, makanya sekolah alam ini hadir menjadi wadah alternatif untuk siswa juga orang tua dalam belajar," jelasnya.

Kegiatan belajar di alam terbuka itu, lanjutnya, memiliki aneka jenis kegiatan, selain mengajarkan pelajaran sekolah juga dikenalkan dengan kegiatan bakat anak, atau potensi yang dimiliki anak, seperti outbond, melukis, menari, menyanyi dan lain sebagainya.

"Kita sifatnya hanya menfasilitasi apa yang menjadi pontensi anak. Anak- anak seringkali kami suruh untuk membawa buku bacaan, harapanya buku itu bisa baca kembali dan dipelajari bersama. Anak- anak cenderung lebih suka dialam terbuka, tidak ada anak yang nakal namun mereka hanya hiper aktif dan bagi mereka yang memiliki potensi diri bisa diolah di sekolah alam ini," bebernya.

Sekolah alam itu, tambahnya, diikuti oleh anak- anak yang tinggal di Dusun Watubelah dan dusun terdekat. Anak- anak yang ikut dalam sekolah alam itu mereka namai dengan sahabat alam.

"Kami tidak bisa memaksa anak untuk bisa dalam pelajaran atau kepandaian tertentu namun mengarahkan dan mengembangkan potensi yang dimiliki anak. Apa yang mereka suka dan mereka minati bisa didapati di sekolah alam ini," tambahnya.

Dirinya berharap, sekolah alam ini menjadi media belajar bagi mereka dan sekolah alam ini bisa berkontribusi dalam dunia pendidikan, dan bisa mencetak anak- anak penerus yang bisa membanggakan orang tua, masyarakat maupun bangsa dan negara.

"Semoga sekolah alam ini bisa bermanfaat bagi anak- anak, utamanya dimasa pandemi covid-19 seperti saat ini," harapnya.

Sementara itu, salah satu anak Dusun Watubelah, Dira bersama teman- teman lainya mengaku sangat senang bisa mengikuti kegiatan sekolah alam itu.

"Sangat senang, di sini banyak teman dan membuat kita semangat untuk belajar," katanya. (wid/amj)
 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Widiarto
Editor : Bahrullah

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya