SUARA INDONESIA

Hari Kesehatan Nasional, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Terapkan Kebiasaan Hidup Sehat

Yuni Amalia - 12 November 2021 | 09:11 - Dibaca 1.27k kali
Kesehatan Hari Kesehatan Nasional, Gubernur Khofifah Ajak Masyarakat Terapkan Kebiasaan Hidup Sehat
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, saat berkunjung ke salah satu rumah sakit di Surabaya

SURABAYA - Kadang mencintai diri sendiri lebih sulit dari pada mencintai orang lain. Terutama dalam menjaga pola hidup sehat.

Pesan itu disampaikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat ditemui di Gedung Negara Grahadi, Surabaya Jum'at (12/11).

Salah satu cara untuk mencintai diri sendiri adalah disiplin menerapkan pola hidup sehat. 

Pesan yang disampaikan Mantan Menteri Sosial itu bertepatan dengan peringan Hari Kesehatan Nasional.

Karena itu, Khofifah mengajak seluruh elemen masyarakat membiasakan menerapkan pola hidup sehat dalam kesehariannya.

Yakni, dengan makanan bergizi, olahraga, menjaga kebersihan dan lingkungan, tidur cukup, memelihara kebersamaan, dan interaksi sosial. Pola hidup sehat merupakan wujud nyata mencintai diri sendiri, katanya. 

Hari Kesehatan Nasional ditetapkan pemerintah pada tahun 1964. Kala itu, pemerintah bekerja keras melawan wabah malaria yang muncul sekitar 1950.

Ratusan ribu jiwa masyarakat Indonesia terkena wabah tersebut. Pada 1959, pemerintah membentuk dinas pembasmian malaria.

Empat tahun kemudian, nama dinas tersebut diubah menjadi Komandi Operasi Pemberantasan malaria atau KOPEM.

Pemerintah Indonesia bersama WHO dan USAID menarget malaria hilang pada 1970. Namun, pada 1963, sekitar 63 juta penduduk Indonesia sudah terlindungi dari penyakit malaria. Atas keberhasilan itu, pemerintah menetapkan 12 November sebagai Hari Kesehatan Nasional. 

Pada peringatan Hari Kesehatan Nasional kali ini, pemerintah mengangkat temat Sehat Negeriku Tumbuh Indonesiaku.

Tema yang selaras dengan kondisi saat ini. Menurut Khofifah "Kesehatan menjadi indikator yang sangat penting dalam proses pembangunan.

Itu bisa dilihat ketika tren pandemi Covid-19 meningkat. Pembatasan diberlakukan sehingga laju ekonomi menjadi terdampak," ucapnya. 

Mantan Menteri Sosial itu menukil ucapan Presiden RI Joko Widodo bahwa pemerintah harus pandai dalam menjaga rem dan gas.

Pemerintah harus tepat dalam menentukan kebijakan kapan menginjak gas, dan kapan menginjak rem. Ketika masyarakat sehat, pemerintah bisa menginjak gas untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi, baik skala lokal, regional, nasional, internasional, tuturnya.

Karena itu, kesehatan menjadi unsur penting dalam mewujudkan Indonesia tumbuh. Untuk itu, pemerintah dan semua elemen strategis perlu sinergi dan kolaborasi.

Seperti halnya, pola penanganan Covid-19 yang berjalan dengan kolaborasi dan sinergitas antar semua komponen saat ini. Yakni penerapan protokol kesehatan dan percepatan perluasan cakupan vaksinasi. 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Yuni Amalia
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV