SUARA INDONESIA

Banyuwangi Waspadai Covid-19 Varian Baru Omicron

Muhammad Nurul Yaqin - 02 December 2021 | 11:12 - Dibaca 1.04k kali
Kesehatan Banyuwangi Waspadai Covid-19 Varian Baru Omicron
Vaksinasi lansia di Banyuwangi. (Muhammad Nurul Yaqin/suaraindonesia.co.id).

BANYUWANGI- Kabupaten Banyuwangi mewaspadai keberadaan virus Covid-19 varian baru B.1.1.1.529 atau Omicron. 

Pemerintah Banyuwangi melalui Dinas Kesehatan pun mengantisipasi agar virus yang kali pertama ditemukan di Afrika Selatan itu tidak masuk ke kabupaten yang berada di ujung timur pulau jawa ini.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi Amir Hidayat menerangkan, virus corona varian baru Omicron menjadi kekhawatiran baru pihaknya. Sebab, virus varian baru tersebut penularannya lebih cepat dibanding sebaran varian Delta.

"Kita sebenarnya sudah agak tenang, karena vaksinasi di Banyuwangi sudah diatas 70 persen dan sekarang menjadi level 1. Tapi bersamaan dengan pelonggaran pembatasan sosial, kita mendapat kabar yang agak mengejutkan. Varian ini penularannya jauh lebih cepat daripada varian Delta," terang Amir, Kamis (2/12/2021).

Dia mengingatkan bagaimana waktu virus corona varian Delta masuk ke Banyuwangi. Rumah sakit sampai penuh, aula dipakai untuk perawatan, sampai tempat-tempat di ruang tunggu juga dipakai.

"Itu varian delta, yang varian baru ini jauh lebih cepat daripada varian delta. Ternyata varian baru tersebut terjadi pada 87 persen yang tidak divaksin. Kita agak tenang karena vaksinasi di Banyuwangi sudah lebih 70 persen," ungkapnya.

Amir menyebut, langkah Dinkes dalam menghadapi varian baru Omicron ini ada dua yang ditekankan. Pertama menuntaskan vaksinasi di Banyuwangi dengan target 100 persen. Kedua, tetap penegakan protokol kesehatan.

Berdasarkan data Dinas Kesehatan, capaian vaksinasi di Banyuwangi per tanggal 1 Desember 2021 telah mencapai 77 persen dosis pertama dan 69,36 persen vaksinasi lansia.

"Kita berharap menjadi 100 persen, karena vaksinasi ini kunci sebenarnya. Sebab varian Omicron ini 87 persen terjadi pada mereka yang tidak di vaksin, kekebalan kelompok masih belum terbentuk," kata Amir.

Amir menambahkan, meski warga telah mendapatkan vaksinasi juga diminta agar tetap berhati-hati. Dikarenakan, varian Omicron juga dimungkinkan 13 persen terjadi ada mereka yang telah divaksin.

"Oleh karenanya, kami meminta agar masyarakat patuh dalam menerapkan protokol kesehatan, terutama menggunakan masker saat beraktivitas," pintanya.

Dinkes tidak ingin Banyuwangi terjadi gelombang baru Covid-19 dari varian Omicron. Dikarenakan angka Covid-19 di Banyuwangi kini sangat rendah, hanya ada dua kasus yang aktif. "Jangan sampai varian baru ini masuk ke Banyuwangi," tukas dia.

Dinkes Banyuwangi juga telah mempersiapkan diri menghadapi libur Natal dan Tahun Baru. Dimana pada tanggal 24 Desember 2021 seluruh kabupaten menjadi PPKM level 3.

"Kita juga diskusi dengan Satpol PP menghadapi libur Nataru ini. Kita akan perketat lagi untuk operasi kepatuhan protokol kesehatan, menekan mobilitas, terutama juga mengantisipasi varian baru Omicron," tutup Amir. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Muhammad Nurul Yaqin
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV