SUARA INDONESIA

Gembira, Ribuan Anak Divaksin dengan Ditemani Badut

Widiarto - 08 January 2022 | 11:01 - Dibaca 1.71k kali
Kesehatan Gembira, Ribuan Anak Divaksin dengan Ditemani Badut
Seorang siswa sedang disuntik vaksin dengan ditemani badut

 

PURWOREJO - Sekitar 1.128 siswa SD dari 6 SD yang ada di wilayah kota Purworejo dan Banyuurip, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, mengikuti vaksinasi anak secara massal yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Negara Daerah (BINDA) Jawa Tengah, di SD N Mudal, Purworejo, pada Sabtu (8/1/2022). 

Vaksinasi itu dilaksanakan merupakan upaya untuk mencapai kekebalan kelompok/ herd immunity sehingga masyarakat lebih terlindungi, terutama antisipasi varian mutasi baru omicron. 

Untuk memberikan rasa nyaman dan menyenangkan bagi anak yang ikut vaksinasi, pihak penyelenggara memberikan hiburan dengan mendatangkan komunitas Badut dari Kutoarjo. Selain menghibur para badut itu juga membagikan sejumlah doorprise bagi anak-anak yang ikut vaksin.

Pengawas TK/SD pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Purworejo, Riyadi Ahmad, mengatakan, ada sekitar 1.128 siswa dari 6 SD yang mengikuti vaksinasi anak secara massal yang dipusatkan di SD N Mudal. 6 SD itu diantaranya SD N Keseneng, SD N Mudal, SD N Mranti 1 dan SD N Paduroso serta ditambah SD N Kliwonan dan SD Salsabila 5 Banyuurip.

"Ada dua jenis vaksin yang diberikan, yaitu vaksin MR atau campak untuk kelas 1 dan vaksinasi covid-19 bagi kelas 2 hingga kelas 6, adapun jenis vaksinnya adalah sinovac," katanya, saat ditemui dilokasi vaksinasi. 

Dikatakan, vaksinasi anak secara massal itu diselenggaran oleh BINDA Jateng dan pihak sekolah hanya sebagai ketempatan vaksin.

"Dengan vaksinasi yang pertama ini kami harapkan proses pembelajaran bisa betul- betul 100 persen tatap muka, tidak seperti yang selama ini dengan daring, karena itu hasilnya kurang maksimal dan mudah- mudahan nanti dengan vaksinasi tahap dua siswa betul- betul bisa belajar maksimal di sekolah," harapnya.

Terkait keterlibatan komunitas badut dalam vaksinas anak secara massal itu, lanjutnya, dimanfaatkan untuk menghibur para siswa yang datang ikut vaksinasi agar siswa menjadi senang dan tidak takut untuk divaksin.

"Ada beberapa yang kita lakukan diantaranya informasi yang sejelas-jelasnya kepada orang tua dan siswa akan kesiapan mereka untuk sarapan untuk memastikan keadaan sehat, dan situasi keadaan sejak pagi sudah diputarkan dengan lagu-lagu yang gembira atau menyenangkan dan kita juga menghadirkan badut lalu guru-guru juga berpakaian dengan hiasan itu supaya suasananya tampak senang tidak menakutkan tidak menimbulkan nerves bagi anak anak," jelasnya.

Sementara itu, Kabinda Jateng, Brigjen TNI Sondi Siswanto, mengatakan, Binda Jateng kembali menyelenggarakan vaksinasi massal anak/pelajar usia 6-11 tahun di 4 wilayah yakni Kabupaten Banyumas, Magelang, Purworejo dan Kota Semarang dengan target peserta sebanyak 5000 anak / pelajar. 

"Vaksin yang dipergunakan untuk pelajar yaitu jenis sinovac yang telah mendapatkan ijin dari BPOM untuk dipergunakan untuk anak / pelajar usia 6 – 11 tahun," katanya.

Adapun lokasi vaksinasi anak pelajar / anak usia 6-11 tahun, lanjutnya, yaitu Balai Desa Kedungwringin dan Balai Desa Gentawangi Kabupaten Banyumas, SD Negeri Mudal, Kecamatan Purworejo, Homestay Kalinegoro, Kecamatan Mertoyudan, Kabupaten Magelang dan terakhir di SD IT Bina Amal Semarang Selatan, Kota Semarang.

"Vaksinasi anak / pelajar usia 6 – 11 tahun sangat diperlukan mengingat anak juga rentan tertular virus corona. Vaksinasi anak juga merupakan tugas bersama seluruh pihak termasuk Binda Jateng dalam rangka mengantisipasi lonjakan Omicron," ujarnya.

Pihaknya melihat bahwa saat ini orang tua sudah sangat memahami pentingnya anak mendapatkan vaksin, terutama untuk membentengi putra putrinya dari penyebaran virus serta mendukung pembelajaran tatap muka. Maka dari itu, suksesnya vaksinasi anak / pelajar usia 6-11 tahun perlu kolaborasi  dukungan seluruh pihak termasuk orang tua siswa. 

"Meskipun capaian vaksinasi di wilayah jawa tengah terbilang sudah cukup tinggi tetapi target vaksinasi terus dilanjutkan seiring dengan rencana pemerintah yang akan melaksanakan vaksinasi booster yang akan dimulai pada 12 Januari 2022 mendatang," jelasnya.

Menurutnya, langkah vaksinasi ini merupakan upaya untuk mencapai kekebalan kelompok/ herd immunity sehingga masyarakat lebih terlindungi, terutama antisipasi varian mutasi baru omicron. 

"Anak / pelajar yang telah divaksin diminta tetap menerapkan protokol kesehatan dengan tetap menggunakan masker setiap melakukan aktivitas, mencuci tangan dan menjaga jarak," pungkasnya.


 

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Widiarto
Editor : Imam Hairon

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya