SUARA INDONESIA

Gabungan Aktivis Mahasiswa Malang Kecam Aksi Teror Bom Bunuh Diri di Makassar

Damanhury Jab - 29 March 2021 | 15:03 - Dibaca 1.94k kali
Komunitas Gabungan Aktivis Mahasiswa Malang Kecam Aksi Teror Bom Bunuh Diri di Makassar
Gabungan Aktivis Mahasiswa di Malang. (Foto: ist)

MALANG - Aksi bom bunuh diri yang terjadi di Gereja Katedral, Makassar, Sulawesi Selatan mengguncang tanah air. Aksi yang menewaskan 2 orang pelaku bom bunuh diri dan melukai 20 orang warga tersebut menuai kecaman dari berbagai elemen masyarakat.

Kecaman juga datang dari kelompok mahasiswa yang terdiri dari DPC GMNI Malang Raya, PC PMII Kota Malang, dan HMI Cabang Malang. Ketiga organisasi kemahasiswaan tersebut menyebut aksi teror yang terjadi di Makassar merupakan upaya memecah kesatuan dan persatuan Bangsa Indonesia.

Ketua HMI Cabang Malang Sutriyadi menegaskan aksi teror yang terjadi di Makassar tidak dapat dibenarkan atas rasionalisasi apapun.

"Tidak ada satupun agama yang diakui di Indonesia yang memperbolehkan tindakan melukai maupun mencelakakan sesama manusia. Aksi teror dalam bentuk apapun tidak dapat dibenarkan dan harus ditindak secara serius," ujar Sutriyadi dalam rilis yang diterima suaraindonesia.co.id, Senin (29/03/2021).

Senada dengan Sutriyadi, Sena Kogam Ketua PC PMII Kota Malang mengutuk keras aksi teror dengan dalih apapun yang terjadi di Indonesia.

"Atas dasar rasa kemanusiaan, dan upaya untuk merawat spirit persatuan dan kesatuan berbangsa , kami mengutuk keras aksi teror yang ditujukan kepada saudara-saudara kita di Makassar. Karena tidak ada satupun alasan yang dapat membenarkan semua tindakan terorisme di Indonesia," kata Sena.

Ia juga mempertanyakan efektivitas program pencegahan tindak terorisme yang selama ini dilakukan pihak kepolisian. Menurutnya kepolisian seharusnya aktif dalam pencegahan tidak hanya penindakan.

"Jangan sampai kedepannya kita kecolongan lagi seperti yang terjadi saat ini di Makassar ini jelas perlu di lakukan pihak kepolisian agar menciptakan situasi dan kondisi yang aman dalam semua kegiatan masyarakat khususnya kegiatan peribadatan," tegasnya.

Ketua PC HIKMAHBUDHI Malang Melly Indrawati menambahkan dalam kondisi saat ini pemerintah harus benar-benar memperhatikan keamanan dan pemulihan korban aksi bom bunuh diri.

Tidak lupa ia juga meminta kepada pemerintah memberikan jaminan keamanan agar seluruh umat beragama di Indonesia dapat beribadah dengan tenang.

“Kami meminta pemerintah terkait untuk melakukan pengamanan dan pemulihan korban pasca peristiwa bom bunuh diri, serta memberikan jaminan keamanan untuk dapat beribadah dengan tenang,” tutur Melly.

Atas dasar tersebut, Ketua DPC GMNI Malang Raya Azis Sudrajat mengajak seluruh elemen bangsa untuk bersatu. Kejadian ini merupakan tantangan terhadap persatuan dan kesatuan bangsa.

"Kami mengajak seluruh elemen bangsa untuk tidak terprovokasi. Aksi teror ini merupakan upaya dari oknum yang ingin memecah kita sebagai satu kesatuan Bangsa Indonesia. Mari kita bersatu dalam bingkai kebhinekaan bersama kita jaga dan mempertahankan NKRI dari kelompok yang ingin mengganti ideologi negara," jelas Azis.

Gabungan keempat organisasi mahasiswa di Malang Raya tersebut hendak memberikan sebuah pesan persatuan. Aksi bom bunuh diri ini menjadi peringatan bagi Bangsa Indonesia untuk merekatkan kembali solidaritas antar masyarakat dalam bingkai kebhinekaan sesuai dengan apa yang dicita-citakan founding fathers.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Damanhury Jab
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya