SUARA INDONESIA, JOMBANG - Kabupaten Jombang juga terkenal dengan daerah penghasil tembakau. Umumnya, tembakau yang ditanam adalah jenis tembakau Jawa, yaitu varietas Jinten Pakpie dan Manilo.
Jenis tersebut merupakan varietas unggul lokal milik Kabupaten Jombang yang sudah dilepas oleh Kementerian Pertanian pada 2018 lalu. yaitu varietas Jinten Pakpie, Manilo dan Jinten Pakpie 2.
Kepala Dinas Pertanian (Disperta) Kabupaten Jombang, Moh Rony mengatakan, total luas lahan petani yang menanam tembakau mencapai 5.593,64 hektare.
Meski demikian, tidak semua petani menanam tiga varietas lokal unggul tersebut. Namun ada juga varietas lain. “Seperti varietas Rejeb dari Tulungagung yang luasnya kurang lebih mencapai 125 hektare yang tersebar di Kecamatan Kudu dan Kabuh bagian timur,” terangnya, Senin (05/08/2024).
Menurutnya, sejauh ini harga tembakau masih belum bisa ditentukan, karena pabrikan sebagai konsumen tembakau petani belum buka. Kendati begitu, Rony mengungkapkan, perkiraan harga daun basah per kilogram antara Rp 3.000 – Rp 6.000 untuk daun bawah. Diprediksi masih naik hingga mencapai Rp 8.000 per kilogram.
“Untuk harga tembakau rajangan tahun 2025 diperkirakan tergolong bagus, karena pabrikan masih kekurangan bahan baku tembakau rajangan. Perkiraan antara Rp 40 ribu – Rp 50 ribu per kilogram kering,” ungkapnya.
Saat ini, kata dia, disperta melakukan dukungan pembinaan dan sarana prasarana sebagai penunjang budidaya tanaman tembakau.
“Di antaranya bantuan sarana dan prasarana budidaya, seperti pupuk NPK dan KNO3, hand traktor, rotary, cultivator, alat perajang, alat angkut, pompa air sampai dengan jalan usaha tani,” tutupnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Gono Dwi Santoso |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi