SUARA INDONESIA

Kontribusi KEI Dongkrak Ekonomi Kepulauan: UMKM di Pagerungan Besar Kian Bergeliat

Wildan Mukhlishah Sy - 14 August 2024 | 19:08 - Dibaca 2.53k kali
News Kontribusi KEI Dongkrak Ekonomi Kepulauan: UMKM di Pagerungan Besar Kian Bergeliat
Penyerahan kemasan produk UMKM oleh KEI kepada PKK Pagerungan Besar. (Foto: Humas KEI untuk Suaraindonesia.co.id)

SUARA INDONESIA, SUMENEP- Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) di Pulau Pagerungan Besar, Kecamatan Sapeken, Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, makin bergeliat. Pertumbuhan UMKM ini merupakan kontribusi dari Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Kangean Energi Indonesia (KEI) yang beroperasi di wilayah setempat.

Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Pagerungan Besar, dari tahun 2021-2022 terdapat setidaknya 15 pelaku UMKM di Pagerungan Besar. Delapan di antaranya memproduksi makanan ringan dan tujuh lainnya adalah pengrajin kayu stigi.

Sementara pada tahun 2023-2024, Pulau Pagerungan Besar tercatat memiliki 17 pelaku UMKM yang aktif beroperasi. Artinya, terdapat peningkatan sebanyak dua pelaku usaha di pulau tersebut, yakni dari bidang produsen makanan ringan.

Direktur BUMDes Pagerungan Jaya, Husin Jamil membenarkan, bahwa meski tidak seratus persen, namun kehadiran KKKS KEI telah memberikan dampak yang sangat positif dalam mendongkrak sektor perekonomian di wilayahnya.

Pasalnya, KEI telah menghadirkan sejumlah program dalam pemberdayaan dan peningkatan jumlah pelaku UMKM di wilayahnya, baik melalui pelatihan secara berkelanjutan, maupun bantuan berupa alat yang dibutuhkan oleh pelaku usaha.

“Betul (ada peran dan dukungan dari pihak KEI, Red), dalam bentuk pelatihan dan bantuan alat. Meski belum seratus persen, tapi hadirnya KEI memberikan dampak yang positif bagi perkembangan UMKM di Pagerungan Besar,” ungkapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Manager PGA KEI Kampoi Naibaho mengatakan, pihaknya memahami bahwa Pulau Pagerungan Besar memiliki sejumlah potensi yang dapat mendorong peningkatan ekonomi dan UMKM di wilayah setempat. Seperti sektor pariwisata bahari berupa pantai dan terumbu karang yang indah, serta keanekaragaman hayati lautnya yang menawan.

Selain itu, KEI menilai pemanfaatan sumber daya alam seperti perikanan dan hasil laut, serta pengembangan ekonomi kreatif, juga mampu menjadi tulang punggung ekonomi masyarakat setempat dan meningkatkan nilai tambah produk lokal.

“Dua hal itu dan pengembangan sektor ekonomi kreatif seperti kerajinan tangan, kuliner khas daerah, serta produk-produk lokal lainnya, dapat memberikan nilai tambah dan membuka peluang pasar yang lebih luas,” ungkapnya.

Kendati begitu, dia mengungkapkan, dalam mendorong perkembangan ekonomi melalui UMKM di wilayah kepulauan, tentunya memiliki tantangan yang berbeda dengan daratan. Karena, pihaknya harus berhadapan dengan aksesibilitas, infrastruktur dan lembaga keuangan yang sangat terbatas di sekitar wilayah operasi.

Belum lagi, imbuh dia, dalam proses produksinya mayoritas pelaku UMKM di Pagerungan Besar masih menggunakan alat yang sederhana dan skala kecil. Sehingga, KEI perlu menganalisis sejumlah persoalan tersebut, demi mendapatkan formulasi sempurna dalam mendongkrak ekonomi di Pagerungan Besar.

Namun, pria yang akrab disapa Kampoi itu menekankan, pada dasarnya KKKS KEI memang telah berkomitmen untuk mendorong peningkatan sektor perekonomian di sekitar wilayah operasi.

Hal tersebut, kata dia, dapat terlihat dari dukungan Program Pengembangan Masyarakat (PPM) yang diimplementasikan melalui beberapa kegiatan, seperti pemberdayaan masyarakat lokal, membangun kemitraan dengan UMKM dan pembangunan infrastruktur pendukung.

Dirinya menjelaskan, sejauh ini KEI telah bekerjasama dengan pemerintah dan organisasi nonpemerintah di wilayah setempat, untuk memberikan workshop bagi warga Pagerungan Besar. Terutama dalam bidang kewirausahaan dan pengembangan produk lokal.

Selanjutnya, KEI juga menjalin kemitraan dengan UMKM lokal dalam meningkatkan kualitas produk, pemasaran dan akses ke pasar yang lebih luas, termasuk memberikan dukungan teknis dan finansial. Bahkan, pihaknya turut mendukung UMKM Pagerungan Besar untuk berpartisipasi dalam sejumlah pameran atau expo, seperti SCM Summit, IPA Convex dan Kampung Kreasi Jawa Timur.

Tak hanya itu, menurutnya KEI juga ikut serta berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur dasar, yang dapat mendukung aktivitas perekonomian masyarakat, seperti perbaikan jalan, dermaga, listrik hingga penyediaan air bersih untuk warga sekitar.

“Melalui berbagai inisiatif ini, KEI berusaha untuk memberikan kontribusi positif bagi perekonomian lokal dan memberdayakan UMKM di wilayah kepulauan Sumenep,” jelasnya kepada suaraindonesia.co.id, belum lama ini.

Pihaknya memaparkan, terdapat beberapa poin yang menjadi pertimbangan KEI untuk terus mendorong perkembangan UMKM di Pagerungan Besar. Hal tersebut di antaranya, ketersediaan dan kelimpahan sumberdaya perikanan lokal yang perlu diolah menjadi produk bernilai ekonomi tinggi.

Kemudian, lanjutnya, Pagerungan Besar memiliki banyak pelaku UMKM yang sudah berproduksi secara berkala dan konsisten, namun masih memiliki beberapa kendala sehingga perlu didampingi.

Selain itu, produk UMKM Pagerungan Besar juga memiliki banyak peminat, baik dari warga lokal hingga luar Madura. Sehingga, KEI memandang perlu adanya dukungan untuk eskalasi produksi, perbaikan produk dan pemasaran.

Tak tanggung-tanggung di tahun 2023 kemarin, perusahaan yang bergerak di sektor hulu migas tersebut, mengeluarkan anggaran sebesar Rp 1.485.954.474, untuk meningkatkan perekonomian dan pengembangan UMKM di Pagerungan Besar. Dana tersebut, diketahui berasal dari anggaran PPM.

“KEI membantu mempromosikan produk-produk unggulan dari wilayah kepulauan ke pasar yang lebih luas. Baik domestik maupun internasional. Ini termasuk partisipasi dalam pameran dan platform pemasaran digital,” paparnya.

Sementara itu, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo mengatakan, UMKM merupakan tulang punggung perekonomian di kabupaten setempat. Menurutnya, dengan semakin banyaknya para pelaku UMKM, maka roda perekonomian juga akan semakin terkatrol.

Untuk itu, Pemkab Sumenep siap membangun sinergisitas dengan berbagai pihak yang mendukung upaya pemberdayaan UMKM di seluruh wilayahnya, termasuk di kepulauan.

"Kami berkomitmen untuk memberdayakan UMKM di Sumenep. Itu bukan hal yang mudah. Dan tentunya perlu kolaborasi, serta sinergi seluruh lapisan masyarakat," tutupnya.

Sebagai informasi, laju pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Sumenep pada 2021 tercatat hanya 2,61 persen. Kemudian meningkat pada 2022 menjadi 3,11 persen. Angka tersebut melonjak pada 2023, yakni 5,35 persen. Sementara Laju pertumbuhan ekonomi tanpa migas tahun 2023 sebesar 4,81 persen. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV