SUARA INDONESIA, NGAWI - Panitia Seleksi (Pansel) Direktur Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tetap melaksanakan tahapan ujian bagi tiga calon direktur yang lolos administrasi, meski dihujani kritikan.
Publik menduga, ada dugaan pengondisian dalam pengisian jabatan direktur perusahaan berpelat merah tersebut. "Sejak awal sudah kontroversi, dilihat dari syarat usia, kemudian sertifikasi calon, begitu juga orang-orang yang mendaftar," kata Budi, warga Ngawi, Rabu (21/8/2024).
Budi mendengar, awal dibuka pendaftaran calon direktur PDAM sempat gagal lantaran tidak memenuhi kuota, dari lima pendaftar yang lolos hanya satu. Lanjut kemudian, dibuka lagi kedua, sampai kuota terpenuhi ada tiga yang lolos.
"Gelombang pertama dibuka ada Irawan yang sudah berpengalaman di PDAM, tapi gagal di usia. Lalu di gelombang kedua, Irawan daftar lagi gagal di usia lagi, sampai kuota terpenuhi, ada tiga yang lolos di antaranya ada nama Prima mantan ketua KPU Ngawi. Ini tanda tanya besar," imbuh Budi.
Budi berharap, agar pemimpin PDAM ke depan yang mempunyai pengalaman dalam mengurusi manajemen air minum serta loyalitas tinggi, karena ini menyangkut hajat hidup orang banyak, harus melayani warga sebagai pelanggan PDAM dengan serius.
"PDAM itukan juga menggunakan anggaran rakyat, jangan kemudian cari direktur yang asal-asalan yang tidak berpengalaman. Perumdam ini melayani banyak orang," ujarnya.
Diberitakan sebelumnya Pansel Direktur PDAM Kabupaten Ngawi, Jawa Timur, tak berhenti tuai kritikan. Selain dikritik soal syarat usia calon, di hadapan awak media pansel juga menolak menunjukkan sertifikasi manajemen pengelolaan air minum.
Sementara, hasil seleksi administrasi calon direktur perusahaan umum daerah air minum Kabupaten Ngawi telah diumumkan, ada tiga nama yang bakal mengikuti tahapan berikutnya.
Ketiga nama itu adalah Dwi Purnomo, Widya Besar Nugraha dan Prima Aequina Sulistyanti mantan Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Ngawi, tiga nama itu semua warga Ngawi. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi