SUARA INDONESIA, TAPTENG – Praktik pengerjaan proyek gelap, masih saja terjadi. Kali ini, pengerjaan rehab jembatan PNPM Dusun II Desa Muara Sibuttuon di Kecamatan Sibabangun, Tapanuli Tengah (Tapteng). Proyek tersebut tak dilengkapi papan informasi.
Otomatis, warga tak mengetahui berapa nominal anggaran yang digelontorkan untuk proyek tersebut. Termasuk waktu pengerjaan. Kapan mulai dikerjakan dan kapan tenggat rehab jembatan tersebut diselesaikan.
Di sisi lain, warga setempat juga mengeluhkan kondisi jembatan yang tak segera rampung proses pembangunannya. Sebab, jembatan ini merupakan akses satu-satunya untuk usaha puluhan kepala keluarga di desa ini.
Gea (36), warga Dusun II menyatakan, sudah dua bulan lebih jembatan Rambing ini dibiarkan dan tak dilanjutkan pengerjaannya.
Dirinya bersama puluhan warga yang lain mulai resah sejak jembatan Rambing ini dibongkar. Karena hingga kini belum ada penyelesaian.
“Jangankan berapa anggaran perbaikannya, mau bertanya kapan dilanjutkan pun kami tak berani sama Bu Kades,” ujar Gea.
Gea juga menjelaskan, dusun mereka hingga saat ini masih tergolong ketinggalan, terutama akses jalan yang yang tidak pernah diperhatikan oleh kepala desa. “Lihat saja jembatan yang patah itu, sudah lima tahun tidak pernah diperbaiki,” tutur Gea.
Warga lain, Telambanua juga menyayangkan sikap para pekerja jembatan. Karena kondisinya cukup membahayakan bagi anak-anak di dusun ini.
"Soalnya sudah dua bulan lantainya tidak dipasang. Belum lagi bantalan jembatan itu besi yang sudah karatan, tetap saja dipakai,” ujar Telambanua.
Kepala Desa Muara Sibuttuon Sellina Simangunsong, saat dikonfirmasi melalui WhatsApp belum memberikan tanggapan terkait jembatan tersebut. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lamhot Naibaho |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi