SUARA INDONESIA, MADIUN - Hilangnya satwa milik Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jawa Timur, yang dititipkan di Balai Konservasi Tempat Wisata Umbul Square Madiun, terungkap.
Raibnya satwa tersebut diduga dijual oleh oknum pegawai Umbul Square kepada seseorang di daerah Jawa Tengah. Harganya mencapai ratusan juta rupiah.
Umbul Square merupakan objek wisata di Desa Glonggong, Kecamatan Dolopo, Kabupaten Madiun. Di dalamnya terdapat kolam renang belerang peninggalan kolonial Belanda, bioskop lima dimensi, kolam renang anak, tempat permainan anak dan kebun binatang dengan aneka ragam satwa.
Kepala Bidang Konservasi Sumber Daya Alam Wilayah Jatim Madiun, membenarkan hilangnya enam satwa yang dititipkan di Umbul Square.
“Kami mengetahui raibnya enam satwa tersebut setelah tim BKSDA Madiun melakukan monitoring pada akhir Agustus 2024 kemarin,” katanya kepada Suaraindonesia.co.id, Rabu (4/9/2024).
“Berawal ketika kami mendapatkan informasi adanya dua satwa yang hilang dijual oleh oknum petugas harian lepas berinisial MFL ke Kabupaten Jepara, Jawa Tengah," imbuhnya.
Menurutnya, dikonfirmasi oleh Tim KSDA Madiun, MFL membenarkan telah menjual dua satwa yang dititipkan BKSDA di Umbul Square kepada seseorang berinisial V, warga Kabupaten Jepara seharga Rp 100 juta.
"Tidak hanya dua hewan satwa, ternyata bulan sebelumnya atas keterangan MFL, seperti Maret 2024 juga menjual satu ekor rusa tutul Rp 14 juta, satu anakan antelope Rp 36 juta dan dua ekor kambing Praha Rp 7,5 juta. Jadi total hasil penjualan hewan satwa milik BKSDA yang dititipkan di Umbul Square mencapai Rp 157,5 juta," jelas Agus.
Hasil penjualan hewan satwa tersebut, menurut MFL disetorkan ke bagian keuangan Umbul Square dengan dalih butuh dana.
“Untuk itu kami akan mengecek semua satwa yang dititipkan. Sebab, ada 129 ekor satwa milik pemerintah Kabupaten Madiun yang dititipkan di Umbul Square,” bebernya.
Terhadap kasus ini, Direktur Umbul Square Afri Handoko, telah dipanggil guna mengklarifikasi enam satwa milik BKSDA Jatim tersebut. Dan hasilnya dilaporkan ke Balai Besar KSDA Sidoarjo, Jawa Timur. “Nanti hasil dari petunjuk tersebut akan diteruskan penyidik PPNS atau dilaporkan ke polisi," jelas Agus.
Dikonfirmasi terpisah melalui sambungan telepon, Afri Handoko mengatakan, akan menyampaikan keterangan resmi terkait hilangnya satwa milik BKSDA Madiun, waktu dekat ini.
"Sabar. Nanti kami akan sampaikan keterangan resmi dengan BKSDA. Karena tidak semua keterangan terkait penjualan enam hewan satwa itu benar," dalihnya. (*)
Pewarta: Ery Pramudya
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Prabasonta |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi