SUARA INDONESIA

Pemkab Lamongan Raih Apresiasi Dana Insentif Fiskal Penurunan Stunting

Irqam - 05 September 2024 | 10:09 - Dibaca 985 kali
News Pemkab Lamongan Raih Apresiasi Dana Insentif Fiskal Penurunan Stunting
Pemkab Lamongan menerima apresiasi atas keberhasilan percepatan penurunan stunting dari Wakil Presiden RI Maruf Amin berupa dana insetif fiskal. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, LAMONGAN - Pemkab Lamongan, Jawa Timur, mendapatkan apresiasi atas keberhasilan percepatan penurunan stunting dari Wakil Presiden Republik Indonesia sekaligus Ketua Pengarah Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Maruf Amin.

Apresiasi berupa insentif fiskal sebesar Rp 6 miliar ini diterima langsung oleh Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf pada kegiatan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Penurunan Stunting 2024 di Grand Sahid Jaya Jakarta, Rabu (4/09/2024).

Selain bentuk apresiasi, insentif fiskal ditujukan untuk membantu percepatan penurunan angka stunting di Kabupaten Lamongan. Karena percepatan penurunan kasus stunting menjadi bagian program prioritas pembangunan negara.

Wakil Bupati Lamongan Abdul Rouf menjelaskan, Kabupaten Lamongan berhasil menduduki angka stunting 9,4, angka tersebut merupakan hasil Survei Kesehatan Indonesia (SKI) tahun 2023. Dan pada 2022 sempat menduduki angka stunting 27,05.

Lebih lanjut, dalam kegiatan yang mengusung tema "Pemantapan Upaya Penumpasan dan Keberlanjutan Pencegahan dan Penanganan Stunting" Abdul Rouf menerangkan bahwa penanganan stunting di Kota Soto dilaksanakan dengan sistem pentahelix dan bertahap. Tentu tidak hanya fokus pada penanganan penderita, melainkan ada edukasi pada orang tua hingga remaja.

Melalui kolaborasi tersebut, mampu menghadirkan ragam program inovasi pencegahan dan penurunan stunting. Diantaranya ialah program 1-10-100 (Bekerja sama dengan PKK), program ini digagas untuk penanganan balita stunting dengan memberikan bantuan makanan yang bergizi dengan melibatkan swadaya masyarakat dan CSR. Dimana 1 paket diberikan kepada 10 anak dan selama 100 hari.

Adapun inovasi Monalisa Berdansa ( Mobil Pelayanan Keliling Desa Bersama Bidan Desa), Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), Gerakan Bersama Cegah Ibu Hamil Anemia, Tilik Insert Bumil (Tinggal Klik Informasi Seputar Kesehatan Ibu Hamil), Ransel Si Dora (Gerakan Selamatkan Ibu Hamil Dengan Siaga Donor Darah), Resa Bersama Dashat (Remaja Sehat Bersama Dapur Sehat Atasi Stunting), Forikan (Forum Gemar Makan Ikan), Audit Kasus Stunting tingkat Kecamatan, Pemberian Sertifikat untuk Ibu Menyusui, Skrining (Pendataan Keluarga Berisiko stunting), dan lainnya.

Pada kesempatan tersebut, Maruf Amin menyampaikan bahwa koordinasi melalui penajaman intervensi mulai pemerintah pusat hingga desa sangatlah penting. Karena akan berpengaruh pada penanganan yang tepat sasaran. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Irqam
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV