SUARA INDONESIA, PROBOLINGGO – Sebanyak 75 perwakilan kader di setiap desa dari 15 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo, mengikuti bimbingan teknis (bimtek) Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM), di Gedung Prastiwi, Kecamatan Dringu, Senin (9/9/2024).
Bimtek PATBM itu digelar oleh Lembaga Perlindungan Anak (LPA) sebagai mitra kerja Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Probolinggo.
Puluhan kader PATBM dibekali materi seputar tugas-fungsi serta tata cara penanganan kasus kekerasan anak yang ada di masing-masing desa, sesuai tingkat kesulitan dan proses pendampingannya.
Kepala DP3AP2KB Kabupaten Probolinggo Hudan Syarifuddin, mengatakan keberadaan lembaga yang menangani pendampingan kasus kekerasan terhadap anak hingga ke tingkat desa ini sangat penting. Mengingat semakin kompleksnya persoalan kekerasan anak baik sebagai pelaku maupun sebagai korban.
“Keberadaan PATBM ini sangat dibutuhkan saat ini, sehingga jika nanti ada kasus kekerasan anak tidak perlu sampai jauh diselesaikan ke tingkat kecamatan atau kabupaten, cukup di desa itu saja. Tapi semoga tidak ada kasus kekerasan anak di Probolinggo ya,” ungkapnya, usai membuka bimtek PATBM.
Hudan menambahkan pihaknya telah membentuk dan merekrut 75 kader PATBM di setiap desa dari 15 kecamatan. Sisanya akan kembali dibentuk hingga seluruh desa nantinya terdapat kader PATBM.
“Yang terbentuk baru 75 desa di 15 kecamatan, secara bertahap ditambah dan diberikan bimtek sampai 330 desa se-Probolinggo punya kader PATBM,” terangnya.
Sementara Ketua LPA Kabupaten Probolinggo Slamet Riyadi, menyatakan pihaknya juga telah membentuk 3 tim di wilayah timur, tengah dan barat di Kabupaten Probolinggo. Masing-masing tim akan melakukan pendampingan kasus di 8 kecamatan.
“Sudah kami bentuk tiga tim. Timur, tengah dan barat. Tim ini nanti yang akan berkolaborasi dengan DP3AP2KB dan lembaga lainnya untuk mendampingi para korban maupun pelaku kekerasan anak,” tandasnya.
LPA Kabupaten Probolinggo, menurut Slamet Riyadi ke depan akan melakukan pantauan lapangan ke sekolah-sekolah dan pesantren, untuk melakukan sosialisasi seputar gejala dan dampak dari kasus kekerasan terhadap anak.
LPA Kabupaten Probolinggo menghadirkan 4 narasumber untuk memberikan bimbingan teknis terhadap para kader PATBM.
Meliputi materi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat oleh Sugeng Rahardjo dari LPA Kabupaten Probolinggo. Materi Putus Sekolah Akibat Bullying (Perundungan) disampaikan oleh Sri Agus Indaryati dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Probolinggo.
Sedangkan materi Kompetensi Dasar Konselor I dan II diberikan oleh Ahmat Hafizi dan Ranti Sagita, dari Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Rumah Permata Hati Kabupaten Probolinggo. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Lutfi Hidayat |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi