SUARAINDONESIA, SAMPANG - Hujan yang melanda Kabupaten Sampang belakangan ini, membuat petani garam di kabupaten setempat mengalami kerugian.
Pasalnya, lahan yang seharusnya sudah siap panen sepekan sekali, ternyata mencair kembali terdampak oleh hujan yang cukup deras.
"Kerugian yang dialami oleh petani garam rata-rata sekitar lima ton," jelas Rahmat (32), petani garam asal Desa Marparan, Kecamatan Sreseh, Sampang, Jawa Timur, Selasa (17/09/204).
Selain itu, lahan juga basah dan tergenang air, sehingga untuk memulai produksi garam harus menunggu keringnya lahan. "Tunggu sekitar dua hingga tiga hari, lalu mulai produksi lagi," terangnya.
Di tempat terpisah, petani garam asal Desa Pangarengan, Kecamatan Pangarengan, Rois (42) juga mengatakan hal serupa. Menurutnya, hujan belakangan ini memang cukup deras hingga membuat banyak lahan garam di desanya basah.
"Namun saat ini banyak kembali petani garam yang sudah mulai produksi kembali. Bahkan, ada juga yang sudah mulai panen," tuturnya.
Kendati demikian, kata Rois, untuk awal panen setelah lahan diguyur hujan deras, kualitasnya menurun. Garamnya agak menguning, tidak seperti biasanya yang berwarna kristal putih.
"Karena kalau setelah hujan biasanya hasil panen garam menguning. Baru setelah panen kedua bagus kembali," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Hoirur Rosikin |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi