SUARA INDONESIA, KAMPAR - Sebanyak 13 warga binaan Lembaga Permasyarakatan Kelas IIA Bangkinang, merasakan kebebasan pada Kamis petang, (19/9/2024).
Mereka menghirup udara bebas setelah pihak Lapas Bangkinang memberikan pembebasan Bersyarat (PB), Cuti Bersyarat (CB), serta seorang dinyatakan bebas murni.
"Momen ini merupakan langkah awal menuju kehidupan baru bagi mereka yang telah menjalani masa hukuman," ujar Kepala Subseksi Registrasi Lapas Bangkinang, Yogi Rantika, kepada Suaraindonesia.co.id, Jumat (20/9/2024).
Meski telah bebas, Yogi mengaku, para WBP tetap harus menjalani masa pengawasan. Hal ini menjadi pengingat bahwa perjalanan mereka belum sepenuhnya berakhir.
"Pembebasan bersyarat adalah hak yang diberikan kepada mereka yang telah memenuhi persyaratan, seperti berkelakuan baik dan aktif mengikuti program pembinaan selama berada di Lapas," ucapnya.
"Bagi yang bebas selamat bergabung kembali bersama keluarga kalian di rumah. Jangan ulangi kesalahan yang sama,” pesan Yogi.
Yogi juga mengemukakan, warga binaan yang mendapat kebebasan dapat menerapkan hasil pembinaannya sewaktu berada di dalam Lapas Bangkinang ke masyarakat.
Hal itu bertujuan agar dapat menjadi pribadi yang lebih baik lagi. "Waktu yang telah dihabiskan di Lapas seharusnya dijadikan sebagai pelajaran berharga untuk menjadi pribadi yang lebih baik," tuturnya.
Dia juga mengingatkan agar warga binaan yang mendapat PB agar tidak lupa bahwa mereka masih dalam masa percobaan.
Menurutnya, mereka diwajibkan mematuhi aturan yang telah ditetapkan dan menjauhi tindakan kriminal.
“Jika kembali melakukan pelanggaran, maka konsekuensinya akan lebih berat," ucapnya.
Dengan adanya warga binaan yang bebas, pihak Lapas Bangkinang juga mengingatkan agar keluarga para narapidana dalam membantu dalam pengawasan.
Sebab, kata dia, pembimbingan melalui anggota keluarga sangatlah penting.
"Kepada keluarga para narapidana untuk berperan aktif dalam mengawasi dan membimbing anggota keluarga mereka yang baru saja bebas. Peran keluarga sangatlah penting dalam proses pembinaan ini, hal itu menunjukkan bahwa dukungan dari orang-orang terdekat adalah kunci untuk menghindari kesalahan yang sama di masa depan," jelas Yogi memungkasi. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Yudha Pratama |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi