SUARA INDONESIA

Aktivis Lingkungan Hidup Nilai Penanganan Sampah Pemalang Lamban

Ragil Surono - 25 September 2024 | 14:09 - Dibaca 438 kali
News Aktivis Lingkungan Hidup Nilai Penanganan Sampah Pemalang Lamban
Andi Rustono, aktifis lingkungan hidup sedang berbincang dengan anggota DPRD Pemalang, beberapa waktu lalu. (Foto: Ragil/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, PEMALANG - Semenjak Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah ditutup oleh warga beberapa waktu lalu, masalah penanganan sampah di Kabupaten Pemalang seperti tidak ada ujung pangkalnya. Hingga kini terus mengalami masalah dan mendapatkan kritikan dari berbagai pihak.

Aktivis pemerhati lingkungan hidup, Andi Rustono, yang akrab dipanggil AR, mengungkapkan kekecewaannya. Ia juga memberikan solusi terhadap penanganan sampah.

"Ada keterlambatan pengangkutan sampah dari depo atau tempat pembuangan sampah ke TPA, sehingga membuat tumpukan sampah di mana-mana," tutur AR, saat ditemui pada acara Hari Tani Nasional dan Rapat Konferensi IP3A Dharma Tirta di Jalan Gatot Subroto Pemalang Kota, Rabu (25/9/2024).

Menurutnya, masalah sampah tidak cukup hanya dengan membuat beberapa Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) saja, karena di samping dibutuhkan alat pengolahan yang mumpuni, SDM atau operatornya pun harus ahli di bidangnya.

"Memerlukan waktu agak lama untuk bisa memaksimalkan TPST. Sedangkan produksi sampah di Pemalang yang setiap hari antara 200-250 ton harus segera diatasi," terangnya.

AR menegaskan, jika Pemkab Pemalang mau tidak mau harus menggunakan konsep Sanitary Landfill sebagai solusi untuk mengatasi masalah sampah.

"Sanitary Landfill merupakan salah satu sistem pengelolaan sampah. Sampah ditimbun pada lokasi yang cekung, lokasi tersebut harus jauh dari permukiman agar tidak mengganggu sistem sanitasi dari segi kebersihan dan kesehatan masyarakat sekitar. Metode pengelolaan sampah ini cukup efektif digunakan pada tempat pemrosesan akhir sampah (TPA)," jelasnya.

Lebih lanjut dirinya mengatakan, semenjak TPA Pesalakan ditutup oleh warga Mei 2023, proses penanganan sampah oleh pemkab dinilai lamban.

"Mestinya penanganan sampah tidak perlu bertele-tele kalau menggunakan metode sistematis. Pemkab Pemalang lamban dalam menangani sampah. Kepala dinas yang menangani permasalahan ini juga bukan bidangnya, sehingga persoalan sampah berlarut-larut sampai satu tahun," imbuhnya.

Semetara itu beberapa waktu lalu, Sekretaris Daerah Kabupaten Pemalang, Heriyanto, di hadapan para awak media menyatakan, jika untuk mengatasi masalah sampah pemkab sudah membangun TPST di beberapa tempat.

"Kami sudah berupaya mengatasi sampah dengan membangun dan sudah ada beberapa TPST yang beroperasi mengolah sampah," jelasnya.

Terpisah, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pemalang, Wiji Mulyati menyatakan, jika masalah sampah adalah masalah bersama yang harus diselesaikan oleh semua pihak, tidak hanya pemerintah saja.

"Kami harap masyarakat sabar, kami kerja keras masyarakat juga sebagai penghasil sampah harusnya ikut prihatin membantu," tuturnya saat dihubungi melalui sambungan telepon. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ragil Surono
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV