SUARAINDONESIA, JAKARTA – Ketua Umum BPI KPNPA RI, Tubagus Rahmad Sukendar, mendesak Presiden Joko Widodo mengevaluasi hasil seleksi calon anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) periode 2024-2028, Sabtu 28 September 2024.
Desakan ini muncul setelah adanya protes dari peserta seleksi, Andi Syafrani, terkait dugaan penyimpangan dalam pengumuman hasil seleksi yang dirilis pada 17 September 2024.
Dalam surat yang diterima Suara Indonesia, Andi mempertanyakan kelolosan peserta berinisial DSB yang awalnya terdaftar dari unsur Pakar Kepolisian (PK) namun berubah menjadi perwakilan dari unsur Tokoh Masyarakat (TM) saat masuk dalam enam besar.
Tubagus menilai perubahan ini menunjukkan indikasi adanya ketidakberesan dalam proses seleksi. Ia meminta Presiden segera turun tangan untuk memastikan proses seleksi berjalan transparan, akuntabel, dan bebas dari intervensi.
“Presiden harus memastikan bahwa seleksi ini bebas dari rekayasa dan intervensi, sehingga hanya kandidat yang benar-benar layak yang terpilih,” tegas Tubagus Sukendar.
"Kompolnas harus benar-benar di isi dengan orang orang yang jujur dan amanah dalam mengemban misi dari Polri untuk perbaikan dan perubahan menuju Polri yang independen dan berwibawa," pungkasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Muhammad Irwan |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi