SUARA INDONESIA

ABR-HARUS Blusukan Ke Pasar Otonom, Pedagang Keluhkan Sewa Lapak

Mustakim Ali - 17 October 2024 | 12:10 - Dibaca 308 kali
News ABR-HARUS Blusukan Ke Pasar Otonom, Pedagang Keluhkan Sewa Lapak
Pasangan ABR-HARUS saat mendengar aspirasi pedagang pasar Otonom, Rabu (16/10/2024). (Foto: Mustakim/Suara Indonesia)

SUARA INDONESIA, JAYAPURA - Calon Walikota Jayapura, Abisai Rollo dan Wakil Walikota, H. Rustan Saru belusukan ke pasar Baru Youtefa di Otonom Distrik Abepura Kota Jayapura, Rabu (16/10/2024).

Kehadiran pasangan calon walikota dan Wakil Walikota Jayapura yang sering disapa ABR-HARUS disambut meriah oleh pedagang dan pengunjung pasar Otonom.

Selain memborong jualan seperti sayur-sayuran, ikan dan yang lainnya, ABR-HARUS juga menerima sejumlah aspirasi dari para pedagang diantaranya, terkait keluhan jam buka tutup pasar, sewa lapak, penertiban yang dilakukan Pemkot Jayapura beberapa hari lalu dan sejumlah keluhan lainnya.

Menangapi situasi tersebut, Calon Walikota Jayapura, Abisai Rollo menjelaskan bahwa apa yang disampaikan oleh para pedagang tersebut tentu harus ditindaklanjuti.

“ABR-HARUS hadir di pasar ini untuk memastikan kondisi pasar dan juga para pedagang terkait keluhan atau aspirasi yang ingin mereka sampaikan,” ujar Abisai usai melakukan blusukan.

Mantan Ketua DPRD Kota Jayapura itu juga menyampaikan bahwa aspirasi para pedagang ini tentu akan menjadi catatan bagi pasangan nomor 4 itu ketika nanti terpilih sebagai Walikota dan wakil Walikota Jayapura Priode 2024-2029 mendatang.

“Tentu aspirasi ini akan kita catat, jika masyarakat mempercayakan ABR-HARUS untuk memimpin kota ini di lima tahun ke depan, maka akan kita selesaikan. Pada prinsipnya dialog dengan para pedagang itu penting, agar langkah atau kebijakan kita ambil betul-betul tepat sasaran,” ungkap Abisai.

Terkait penertiban yang dilakukan oleh Pemkot Jayapura, Abisai Rollo juga setuju, khususnya para pedagang yang membangun lapak diatas drainase.

“Drainase atau saluran air itu memang tidak boleh digunakan untuk berjualan, namun sebelum diterbitkan seharusnya perlu ada komunikasi dengan para pedagang sehingga saat kita mengambil tindakan tidak ada pihak yang merasa dirugikan,” tutur Abisai.

Terkait jam buka tutup pasar, ABR-HARUS menyarankan perlunya langkah yang maksimal dari pemangku kepentingan, karena dari kunjungan tersebut ABR-HARUS menemukan sejumlah ikan dan cabe yang busuk akibat hal tersebut.

Hal ini juga disampaikan oleh pedagang, membawasanya perubahan jam buka tutup pasar yang baru ini memberikan dampak kerugian bagi para pedagang. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Mustakim Ali
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV