SUARA INDONESIA - Pada hari pertama menjabat sebagai Presiden ke-8 Republik Indonesia, Prabowo Subianto langsung memulai tugas kenegaraannya dengan menggelar pertemuan bilateral di Istana Merdeka, Jakarta, pada Minggu (20/10/2024).
Pertemuan tersebut menandai langkah awal Prabowo dalam menjalankan diplomasi luar negeri dan membangun hubungan erat dengan negara-negara sahabat.
Setelah upacara serah terima jabatan dan mengantar Presiden Joko Widodo ke Bandara TNI AU Halim Perdanakusuma untuk kembali ke Solo, Prabowo menerima sejumlah tamu negara.
Pertemuan pertama dilakukan dengan Wakil Perdana Menteri Australia, Richard Marles. Wakil PM Marles tiba di Istana Merdeka dan disambut langsung oleh Presiden Prabowo.
Setelah menyelesaikan pertemuan resmi, Richard Marles juga menandatangani buku tamu kenegaraan sebagai simbol persahabatan antara Indonesia dan Australia.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, dalam konferensi pers di Istana Kepresidenan, menyatakan bahwa pada hari pelantikan ini, sembilan negara diwakili oleh kepala negara dan delegasi tingkat tinggi yang hadir di Indonesia.
Pertemuan dengan Richard Marles ini menjadi langkah awal Prabowo dalam memperkuat hubungan bilateral antara Indonesia dan Australia.
Selain bertemu dengan Wakil PM Australia, Prabowo juga dijadwalkan menerima tamu negara lainnya.
Menteri Luar Negeri Britania Raya dan Irlandia Utara, David Lammy, menjadi tamu kedua yang diterima di Istana Merdeka.
Dalam pertemuan ini, kedua negara membahas berbagai isu kerja sama strategis, mulai dari sektor perdagangan hingga keamanan.
Selain itu, perwakilan dari negara-negara lain seperti Selandia Baru, Republik Korea, Singapura, Papua Nugini, Laos, Inggris, dan China juga dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dengan Presiden Prabowo pada hari yang sama.
Pertemuan ini menunjukkan keseriusan Prabowo dalam menjalin komunikasi internasional dan memperkuat hubungan multilateral di kawasan Asia Pasifik serta global.
Dalam berbagai pertemuan bilateral tersebut, Prabowo dan para pemimpin negara sahabat membahas isu-isu strategis yang penting bagi masing-masing negara.
Topik yang dibahas meliputi kerja sama ekonomi, keamanan regional, pendidikan, serta upaya bersama dalam mengatasi tantangan global seperti perubahan iklim dan pandemi.
Fokus pada penguatan hubungan bilateral dengan negara-negara besar seperti Australia dan Inggris menjadi langkah penting dalam menjaga stabilitas politik dan ekonomi Indonesia di panggung internasional.
Selain itu, pertemuan dengan negara-negara tetangga seperti Singapura dan Laos menegaskan komitmen Indonesia untuk menjaga kedamaian dan kemitraan yang erat di kawasan ASEAN.
Pertemuan bilateral di hari pertama masa jabatan Prabowo menegaskan prioritas kebijakan luar negerinya, yakni mempererat hubungan diplomasi dengan negara-negara sahabat.
Prabowo juga menunjukkan keseriusan dalam menjalankan tugas kenegaraan dan melanjutkan berbagai kerja sama yang telah terjalin di masa pemerintahan sebelumnya.
Langkah cepat yang diambil oleh Prabowo di hari pertama menjabat sebagai Presiden ini memberikan sinyal positif kepada masyarakat Indonesia dan komunitas internasional.
Hal ini juga menunjukkan bahwa Indonesia di bawah kepemimpinan Prabowo siap melanjutkan peran pentingnya di kancah global serta berperan aktif dalam diplomasi internasional.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aditya Mulawarman |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi