SUARA INDONESIA, SIDOARJO - Jajaran Satlantas Polresta Sidoarjo, Jawa Timur, gelar patroli Ruqyah di sepanjang kawasan Jalan Raya Trosobo-Krian-Balongbendo. Patroli Ruqyah digelar agar dapat menekan angka kecelakaan lalu lintas di Jalan Raya tersebut, Jumat (25/10/2024).
Momen tersebut juga bertepatan dengan pelaksanaan Operasi Zebra Semeru 2024. Dalam kegiatan itu tampak hadir para Tokoh Lintas Agama yakni dari Agama Islam, Hindu, Budha, Kristen, Katolik, serta Konghucu.
Kasatlantas Polresta Sidoarjo, Kompol Indra Budi Wibowo, mengatakan bahwa dalam pelaksanaan Ops Zebra Semeru 2024 ini, telah dilakukan dalam dua tahap pelaksanaan, pertama tanggal 14-20 Oktober dengan kegiatan 40 persen represif, 40 persen preventif, dan 20 persen represif.
Kemudian, pada tahap kedua tanggal 21-27 Oktober, kegiatannya 25 persen represif, 25 persen preventif, serta 50 persen represif.
"Misalnya dalam kegiatan Preventif. Kami lebih mengedepankan kegiatan edukasi tertib berlalu lintas oleh para anggota kepolisian," ujar Indra Budi.
Dalam kegiatan patroli Ruqyah, Indra Budi menyebut bahwa kegiatan tersebut untuk menekan angka kecelakaan yang ada di Jalan Raya.
Diketahui, Preventif merupakan upaya yang dilakukan untuk mencegah atau mengurangi risiko dan dampak dari suatu kejadian yang tidak diinginkan.
Sementara, Kanit Gakkum Satlantas Polresta Sidoarjo AKP Ony Purnomo, saat dikonfirmasi mengatakan pihaknya saat ini telah melaksanakan perintah pimpinan dalam kegiatan Ops Zebra Semeru 2024. "Tindakan tersebut tidak lain adalah sebagai upaya mengurangi fatalitas di jalur utama kecelakaan," tutur Ony.
"Di jalur Trosobo-Krian-Balongbendo ini, salah satu seringnya terjadi kecelakaan yang ada di wilayah Sidoarjo," cetusnya .
Oleh karena itu, selain patroli biasa dan imbauan masyarakat, kita laksanakan doa bersama dengan tokoh lintas agama.
Tujuannya, mendoakan kita semua dan mengingatkan kita semua masyarakat yang melintas di jalan raya ini mendapatkan energi positif serta keselamatan, oleh Allah SWT, agar kita senantiasa selamat.
Disebutkan Ony, jumlah kecelakaan di wilayah Sidoarjo tahun 2024 sejak bulan Januari-Oktober berjumlah 1.345 kecelakaan.
Ia juga menyampaikan akibat dari kecelakaan tersebut 200 orang meninggal, 44 mengalami luka berat, dan 1.600 mengalami luka ringan.
Kemudian di wilayah Krian bahwa sebanyak 335 angka kecelakaan terjadi. Dari situ terdapat 29 orang meninggal, 24 luka berat, dan 395 luka ringan.
Sementara di wilayah Balongbendo berjumlah 288 kecelakaan, 28 meninggal dunia, 5 luka berat, dan 361 mengalami luka ringan.
"Banyak faktor terjadi Laka di Jalan ini. Karena ini merupakan Jalan Nasional penghubung antara Surabaya dan Mojokerto," cetusnya.
Hal ini diketahui, karena tingginya aktivitas lalu lintas pengendara dari perdesaan. Selain itu juga banyaknya persimpangan hingga banyaknya keluar masuk kendaraan pabrik.
Terkait tingginya angka kecelakaan tersebut, evaluasi Satlantas Polresta Sidoarjo yakni seringnya kelalaian pengendara, kecepatan berkendara terlalu tinggi, kelelahan dalam berkendara.
Pasalnya, ini merupakan jalur lintas provinsi dan kota. Dan bisa jadi jalur sini adalah titik lelah mereka dalam berkendara, sehingga tidak dapat fokus hingga terjadi kecelakaan. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Amrizal Zulkarnain |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi