SUARA INDONESIA

Ribuan Santri Meriahkan Kirab Akbar Puncak Peringatan HSN 2024 di Wuluhan Jember

Redaksi - 27 October 2024 | 11:10 - Dibaca 759 kali
News Ribuan Santri Meriahkan Kirab Akbar Puncak Peringatan HSN 2024 di Wuluhan Jember
Defile pembuka kirab akbar santri yang menjadi puncak peringatan HSN 2024 oleh MWC NU Wuluhan, Kabupaten Jember, Jawa Timur, Minggu (27/10/2024). (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, JEMBER- Ribuan santri memeriahkan kirab akbar puncak peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2024 oleh Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Wuluhan, Jember, Minggu (27/10/2024). Acara yang dikemas dengan jalan-jalan santai (JJS) itu diikuti oleh santri dari berbagai madrasah di bawah LP Maarif NU Wuluhan, anggota dan pengurus lembaga, serta badan otonom (banom) NU.

Ketua Tanfidziyah MWC NU Wuluhan, Kiai M Agus Muqiet mengatakan, kirab akbar ini merupakan agenda puncak dari rangkaian peringatan HSN 2024 yang diselenggarakan sejak 3 Oktober lalu. Sebelumnya, pihaknya juga mengadakan berbagai kegiatan, mulai dari pembacaan selawat, ziarah pendiri NU, pelatihan falakiyah, hingga pelatihan mitigasi kebencanaan.

“Sebelumnya, kami juga mengadakan acara santunan duafa yang ditangani oleh Laziznu. Puncaknya hari ini, kirab akbar dan JJS yang digawangi oleh LP Ma’arif. Kami melibatkan siswa dan santri dari semua lembaga pendidikan di bawah LP Ma’arif dan pondok pesantren di wilayah Kecamatan Wuluhan, serta lembaga dan banom NU,” terangnya.

Menurutnya, kirab akbar ini tak hanya sebagai sarana memeringati HSN, tapi juga sarana untuk menyampaikan pesan kepada publik, agar senantiasa menjaga akhlak santri. Karena dewasa ini, tantangan zaman begitu kompleks, sehingga momentum tersebut dapat menjadi pengingat agar selalu mengedepankan akhlakul karimah yang menjadi ciri khas perilaku santri.

“Selain itu, rangkaian kegiatan HSN ini juga bertujuan untuk mengasah kepekaan sosial warga nahdliyin, menjadi ajang silaturahmi dan menjalin kebersamaan, menumbuhkan rasa saling membantu, serta membangun sinergi dengan pemerintah,” jelasnya.

Kirab akbar santri yang diawali dengan defile marching band dari SMA dan SMK Diponegoro dan diikuti rombongan Muspika Wuluhan ini, menempuh rute sekitar 3 Km. Mulai dari Lapangan Kecamatan Wuluhan, Kantor MWC NU dan berlanjut melewati jalan raya hingga hingga finish di lokasi awal, Lapangan Kecamatan Wuluhan.

Seusai mengikuti kirab, para santri dan peserta tampak antusias menunggu hingga acara bubar. Karena panitia menyediakan hadiah menarik yang diundi secara langsung di lokasi acara. Selain hadiah hiburan, panitia juga menyediakan sepeda listrik sebagai hadiah utama.

Camat Wuluhan Andri Purnomo yang ikut dalam kirab akbar itu, menyampaikan apresiasinya. Menurut dia, HSN menjadi momentum untuk mengingat kembali perjuangan para santri dalam merebut dan mempertahankan Kemerdekaan RI. Semangat inilah, kata dia, yang harus ditanamkan kepada generasi penerus bangsa, agar mereka memiliki semangat yang sama dengan para pendahulunya dalam membangun bangsa.

“Hari ini, zaman semakin modern dan tantangan semakin kompleks, sehingga butuh komitmen bersama untuk menuntaskan masalah pembangunan. Dan saya yakin, dengan kekompakan dan komitmen bersama tak ada masalah yang tidak bisa diatasi dan diselesaikan,” tuturnya.

Menurut Andri, jika dulu santri ikut berjuang dengan turun gelanggang mengusir penjajah, hari ini kaum santri dapat berjuang dengan cara berbeda. Yakni turut berkontribusi dengan membantu menuntaskan berbagai persoalan yang ada di masyarakat. Seperti stunting, angka kematian ibu dan bayi, mitigasi bencana, hingga penghapusan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).

“NU dan banomnya, serta para santri dapat berkolaborasi dengan pemerintah untuk mengatasi berbagai persoalan yang ada. Baik yang bersifat edukatif maupun pendampingan. Misalnya tentang mitigasi kebencanaan, kami telah berkolaborasi dengan LPBI, lembaga yang membidangi masalah kebencanaan di NU,” paparnya.

Di lokasi yang sama, Kepala MTs Annur Kesilir, Nur Ngazis, mengaku mengajak seluruh siswanya dalam kegiatan puncak peringatan HSN tersebut. Sebab, kata dia, momentum HSN menjadi sarana edukasi dan merefleksikan kembali kontribusi kaum santri dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Nilai-nilai perjuangan ini yang harus ditanamkan kepada santri dan siswa hari ini, agar mereka tahu bahwa santri turut berkontribusi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Salah satunya melalui Resolusi Jihad 22 Oktober 1945,” ucapnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Redaksi
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV