SUARA INDONESIA, BANJARNEGARA- Dusun Purwasari atau masyarakat sekitar biasa menyebut Dusun Kiringan, di Desa Klampok, Kecamatan Purwareja Klampok, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah, terdapat usaha tahu yang sudah berjalan hingga tiga generasi.
Tahu ini diberi nama tahu Kiringan, diambil dari nama sebuah dusun di Desa Klampok, Kabupaten Banjarnegara. Tahu Kiringan menjadi salah satu produk yang cukup melegenda yang masih bertahan hingga saat ini dan tetap mempertahankan proses pembuatan tahu secara tradisional.
Toni (35), salah satu pemilik usaha tahu Kiringan, mengungkapkan, jika usaha tahu miliknya sudah beroperasi lebih dari 30 tahun, menurutnya usaha tahu ini diproduksi oleh mendiang kakeknya.
"Usaha tahu kami sudah berjalan selama 30 tahun, untuk menjaga kualitas kami selalu menjaga kebersihan dan kedelai yang saya gunakan untuk bahan tahu merupakan kedelai berkualitas," jelasnya, Minggu (27/10/2024).
"Sementara tahu yang telah diproduksi biasanya dijual di pasar Gombong, Banyumas dan di pasar Perja Banjarnegara, selain itu banyak tengkulak ngambil untuk dijual kembali," imbuhnya.
Umi, salah satu pembeli tahu Kiringan, mengaku hampir setiap dua hari selalu beli tahu Kiringan, selain rasanya enak dan kering, tahu Kiringan cocok untuk membuat tahu brontak.
"Tahu Kiringan sudah sengat melegenda, rasanya enak dan juga kering, cocok dibuat tahu brontak juga," jelasnya.
Kepala Desa Klampok, Agus Supriyono mengatakan, jika di Dusun Purwasari terdapat 16 rumah yang telah memproduksi tahu, menurutnya produksi tahu di wilayahnya sudah berjalan hingga turun menurun dan masih berjalan hingga kini.
"Berkaitan dengan ekonomi kreatif kami pernah melaksanakan makan tahu dan kupat landan gratis secara massal dan diikuti hampir seluruh masyarakat Desa Klampok," katanya.(*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Iwan Setiawan |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi