SUARA INDONESIA, TUBAN - Ikatan Keluarga Alumni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (IKA PMII) Tuban mengecam keras tindakan Kepala Desa (Kades) Temaji, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur yang diduga meludahi wajah salah satu anggotanya, pada 1 November 2024 lalu. Mereka mendesak polisi serius dalam menangani kasus tersebut.
Dugaan tindakan pelecehan yang dialami oleh anggota IKA PMII Tuban Miftahul Mubarok ini, dilakukan Kades Temaji Suryanto di balai desa setempat. Saat itu, Miftah yang juga sebagai Ketua Forum Masyarakat Kokoh (FMK) tengah menyalurkan bantuan corporate social responsibility (CSR) dari PT Semen Indonesia (SIG) kepada masyarakat membutuhkan.
Kasus tersebut kini telah dilaporkan ke Polsek Jenu. Dalam pelaporannya, Miftah didampingi oleh sejumlah pengacara dari LBH Koalisi KP Ronggolawe.
“Kita menyayangkan perbuatan dari kades itu (Kades Temaji Suryanto, Red). Tindakannya tidak mencerminkan sebagai figur seorang pejabat yang semestinya menjadi tauladan masyarakatnya,” kata Ketua IKA PMII Tuban, Khoirul Huda, Selasa (5/11/2024).
Dalam kasus tersebut, Huda memercayakan sepenuhnya kepada tiga pengacara dari LBH KP Ronggolawe. Diantaranya Sulamul Hadi, Shofiyul Burhan, dan Suherman. Mereka juga merupakan anggota IKA PMII Tuban.
Huda juga berharap kepolisian tidak tebang pilih dalam mengusut tuntas kasus tersebut. Pihaknya akan mengambil langkah lain jika ada yang mencoba bermain-main dalam kasus ini.
“Jika dirasa perlu, semua kader dan alumni PMII akan kita ajak turun jalan atau mendatangi Polres Tuban agar kasus ini bisa segera ditindaklanjuti dengan serius. Kami tegaskan jangan main-main,” tegasnya.
Sebelumnya, peristiwa dugaan pelecehan menimpa Miftahul Mubarok. Ketua FMK ini mengaku diludahi Kades Temaji Suryanto saat menyalurkan program CSR PT SIG untuk desa Ring 1 operasi pabrik.
Desa Temaji termasuk dari 26 desa terdekat operasi pabrik semen yang berpusat di Desa Sumberarum, Kecamatan Kerek, Tuban. Tahap awal pembagian dana CSR tersebut diberikan kepada pelaku UMKM, dan dana operasional kepala desa sebesar Rp 5.000.000 di balai desa setempat.
Ditengah penyaluran program CSR itu, Suryanto itu memberikan pernyataan sindiran ‘jangan sok bersih kalau cuma cari uang’.
Saat ditanya terkait siapa yang dimaksud, Kades Temaji tiba-tiba meludahi wajah Miftah. Tak hanya itu saja, Suryanto juga menantang dan mempersilakan melaporkan ke polisi. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Irqam |
| Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi