SUARA INDONESIA, SURABAYA – Organisasi pemerintah daerah (OPD) Got Talent Jatim Emas Exhibition Fair (JEEF) 2024, sebuah ajang talenta yang digagas oleh Pemerintah Provinsi Jawa Timur, tidak hanya menjadi perayaan bakat seni para aparatur sipil negara (ASN), tetapi juga berperan penting dalam membentuk karakter yang lebih baik di lingkungan pemerintahan.
Dengan mengutamakan seni musik sebagai medium, acara ini diyakini dapat menciptakan keseimbangan jiwa yang berpengaruh pada disiplin dan integritas ASN di wilayah ini.
Hal itu diungkapkan Heru Satrio, dewan juri sekaligus pelaksana kegiatan Jatim Emas Exhibition Fair 2024, menjelaskan bahwa tujuan utama diadakannya 'OPD Got Talent' adalah untuk mengasah keterampilan seni, khususnya dalam bidang musik.
“Kami melihat banyak OPD yang memiliki peralatan band yang memadai dan vokalis yang luar biasa,” kata Heru, yang juga merupakan Koordinator Masyarakat Anti Korupsi Indonesia (MAKI) Jawa Timur.
Heru optimistis melalui ajang ini, para peserta diajak untuk mengeksplorasi passion mereka di dunia seni musik.
Namun, lebih dari sekadar ajang hiburan, 'OPD Got Talent' memiliki misi yang lebih dalam. Menurut Heru, seni musik dapat menjadi sarana untuk menciptakan keseimbangan jiwa bagi para peserta.
"Melalui aktivitas seni, mereka dapat merasakan keseimbangan jiwa yang sangat penting untuk menjaga keharmonisan dalam tubuh internal OPD. Ketika jiwa mereka merasa nyaman dan seimbang, mereka akan lebih disiplin dan tidak terlibat dalam perilaku koruptif," ujar Heru.
Penyelenggaraannya sendiri sudah memasuki edisi kedua, dengan peserta dari berbagai OPD di Jawa Timur.
"Saat ini ada enam OPD yang bergabung, di antaranya Dinas Lingkungan Hidup, DRSU Rumah Sakit Haji Surabaya, dan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan. Kami berharap ke depan lebih banyak lagi OPD yang akan ikut berpartisipasi," tambah Heru.
Diharapkan, acara ini tidak hanya meningkatkan keterampilan seni, tetapi juga mempererat hubungan antar OPD dan menciptakan lingkungan kerja yang lebih harmonis.
Pemenang dalam acara ini nantinya akan dipilih berdasarkan penilaian dewan juri. Menurut Heru, kriteria penilaian tidak hanya mengutamakan teknik vokal atau permainan band, tetapi juga aura festival yang ditampilkan oleh peserta.
"Kami mencari peserta yang berani keluar dari zona nyaman, yang berani menantang diri mereka dengan lagu-lagu yang lebih sulit, baik dari segi nada maupun teknik," jelas Heru.
Format yang lebih besar pun direncanakan di masa depan, dengan rencana penggelaran di *Jatim Massive Exhibition Fair*.
Dalam hal penilaian, Cahyo Ari, seorang musisi dan arranger yang juga anggota dewan juri, menambahkan bahwa penguasaan lagu dan penampilan menjadi faktor utama.
"Untuk vokalis, penguasaan teknik vokal sangat penting. Sementara itu, untuk band, kami melihat kekompakan antar anggota," kata Cahyo. Pemilihan lagu pun diserahkan kepada peserta, meskipun dengan beberapa tema khusus sebagai referensi.
Meskipun ajang ini bukanlah kompetisi profesional, Cahyo menilai bahwa 'OPD Got Talent' tetap memberikan kebanggaan tersendiri bagi para peserta.
"Meskipun ini acara kedinasan, ada kebanggaan dan kebersamaan yang tercipta. Ini adalah ajang untuk menunjukkan bahwa OPD juga memiliki bakat seni yang luar biasa," ujarnya.
Di akhir wawancara, panitia juga menekankan pentingnya persiapan meskipun waktu yang diberikan terbatas. "Meskipun waktu persiapannya hanya satu hari, kami percaya peserta tetap dapat memberikan penampilan terbaik mereka," ungkapnya.
Pada akhirnya, ucap Heru bertujuan adanya 'OPD Got Talent' lebih dari sekadar ajang menampilkan bakat. Ia berharap acara ini dapat menciptakan keseimbangan jiwa dan mempererat hubungan antar OPD, yang pada gilirannya akan membentuk karakter ASN yang lebih baik dan disiplin.
"Pesan utama kami adalah keseimbangan jiwa dan passion untuk seni, yang diharapkan dapat membentuk karakter yang lebih baik di lingkungan pemerintahan," tutup Heru.
Ajang ini, meski sederhana dalam pelaksanaannya, terbukti dapat memberikan dampak yang signifikan bagi penguatan nilai-nilai positif di kalangan aparatur pemerintah.
"Yang jelas kegiatan semarak peringati hari jadi pemprov Jatim dan hari pahlawan 2024 ini sekaligus menunjukkan bahwa seni musik bukan hanya untuk hiburan, tetapi juga sebagai alat yang kuat untuk membangun integritas dan kedisiplinan dalam dunia birokrasi," tuturnya.
Sementara diakui Suud, satu diantara peserta OPD got talent 2024, dengan pengalaman dan perjalanan panjangnya sebagai aparatur sipil negara (ASN). Dia berharap seni dapat terus memberikan kontribusi positif di lingkungan kerja.
Suud menyatakan bahwa tujuan utamanya bukan sekadar untuk menjadi juara. "Juara itu nomor sekian, yang terpenting adalah saya bisa menyalurkan hobi dan kreativitas saya dalam acara seperti ini.
Setiap ada acara keluarga atau teman, jika ada kesempatan untuk tampil, saya selalu memberikan kontribusi, kenangnya yang juga ASN di RSUD Haji Surabaya sudah puluhan tahun mengabdi di wilayah Pemprov Jatim,
Untuk itu, terkait harapan dan pesan moral dari seni, menurutnya seni sebagai sesuatu yang mendukung pekerjaan untuk menempatkan keseimbangan bentuk pengabdian dan pelayanan kepada masyarakat melalui amanah pekerjaan di wilayah kerja kedinasan menuju capaian optimal bersama.
"Saya ingin mengingatkan teman-teman ASN di seluruh OPD untuk menjadikan seni sebagai sesuatu yang mendukung pekerjaan kita. Jangan menganggap seni itu sesuatu yang negatif atau hanya hura-hura. Anggaplah seni sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan kualitas pelayanan kita untuk sebuah pengabdian pelayanan sebagai seorang ASN di wilayah tugas masing-masing kedinasan," tegasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Yulian (Magang) |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi