SUARA INDONESIA, SURABAYA – Proses Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Surabaya 2024 yang semestinya berjalan lancar diwarnai dengan temuan mengejutkan dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya. Dalam proses penyortiran logistik pemilu yang berlangsung di pergudangan Margomulyo, KPU menemukan ratusan surat suara yang tidak memenuhi standar kualitas yang ditentukan.
Temuan ini memicu perhatian serius karena menyangkut lebih dari 800 surat suara yang dipersiapkan untuk Pemilihan Wali Kota (Pilwali) Surabaya dan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Timur.
Ketua KPU Surabaya, Suprayitno, mengungkapkan bahwa total surat suara yang rusak mencapai 886 lembar, dengan rincian 403 lembar untuk Pilwali Surabaya dan 483 lembar untuk Pilgub Jawa Timur. Dalam keterangan yang disampaikannya di gudang logistik KPU, Suprayitno menjelaskan bahwa jenis kerusakan pada surat suara tersebut tidak terlalu parah, namun tetap tidak layak digunakan dalam pemungutan suara yang mengharuskan presisi tinggi dalam pemilihan umum.
"Surat yang rusak itu di antaranya memiliki potongan yang tidak rapi, seperti pada proses pemotongan kertas atau cutting yang menabrak cover halaman depan surat suara," jelas Suprayitno.
"Ada juga noda tinta yang muncul di kotak gambar atau di bagian kotak coblos, yang seharusnya bersih untuk memudahkan pemilih melihat pilihan mereka dengan jelas," tambahnya.
Menurut Suprayitno, meskipun surat suara tersebut tidak dalam kondisi rusak berat, KPU Surabaya tetap tidak mengambil risiko. Pihaknya langsung memutuskan untuk mengembalikan surat suara rusak itu kepada vendor percetakan, PT Temprina Media Grafika, untuk segera mendapatkan pengganti yang layak.
KPU menjelaskan bahwa sikap ini diambil guna menjaga integritas dan akurasi pemilu, memastikan setiap surat suara memenuhi standar yang berlaku sehingga tidak menimbulkan kesalahan atau kebingungan bagi pemilih di TPS.
Pengawasan Ketat di Gudang Logistik
Proses penyortiran surat suara ini dilaksanakan di bawah pengawasan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam).
Kehadiran Bawaslu dan Panwascam dalam proses ini menambah lapisan pengawasan untuk menghindari potensi manipulasi atau pelanggaran. Bawaslu memastikan bahwa setiap surat suara yang akan didistribusikan ke TPS telah melewati proses kontrol kualitas yang ketat.
Proses distribusi surat suara dari gudang logistik menuju TPS juga tidak lepas dari pengamanan ketat. KPU berkoordinasi dengan aparat keamanan, termasuk kepolisian dan TNI, guna memastikan seluruh logistik pemilu tiba di TPS dengan aman dan tepat waktu.
Menjaga Kredibilitas di Tengah Kecurigaan Publik
Temuan ratusan surat suara rusak ini memunculkan kekhawatiran publik terkait kualitas persiapan Pilkada 2024. Di tengah iklim politik yang semakin panas menjelang pemilu, muncul pertanyaan di masyarakat mengenai sejauh mana KPU dapat menjamin tidak ada kendala serupa yang terjadi pada hari pencoblosan.
Kualitas logistik pemilu yang kurang maksimal bisa berpotensi mencederai kepercayaan publik, apalagi jika kerusakan surat suara tersebut sampai menyebabkan suara pemilih menjadi tidak sah atau menimbulkan kesalahpahaman.
Dalam konteks ini, pengembalian surat suara rusak oleh KPU Surabaya kepada PT Temprina Media Grafika menjadi langkah krusial untuk mempertahankan kredibilitas penyelenggaraan pemilu. Namun demikian, langkah ini sekaligus menyoroti perlunya ketelitian dan kontrol yang lebih ketat pada tahapan pencetakan surat suara.
Distribusi Jutaan Surat Suara yang Rentan Kerusakan
Diketahui, jutaan surat suara untuk Pilwali Surabaya dan Pilgub Jawa Timur mulai dikirimkan ke gudang logistik KPU sejak bulan Oktober 2024. Tahapan ini merupakan bagian dari persiapan besar-besaran KPU untuk menghadapi Pilkada serentak yang akan digelar pada 27 November mendatang.
Mengingat jumlah surat suara yang sangat besar, risiko kerusakan atau cacat produksi tidak dapat sepenuhnya dihindari. Namun, angka ratusan surat suara rusak yang ditemukan ini menggarisbawahi tantangan besar yang dihadapi dalam penyelenggaraan pemilu yang jujur, adil, dan dapat dipercaya.
Apabila masalah serupa terus muncul pada surat suara yang lain, hal ini tentu dapat menambah beban KPU Surabaya dalam menjaga akurasi dan kelancaran pelaksanaan pemilu.
KPU pun diharapkan dapat terus berkoordinasi dengan vendor percetakan untuk memastikan standar kualitas logistik pemilu yang sesuai, serta mencegah agar masalah kerusakan surat suara tidak terulang di masa mendatang.
Pentingnya Kesigapan dan Kualitas Persiapan Pilkada
Masalah ini menjadi pelajaran penting bagi KPU Surabaya dan vendor-vendor yang terlibat dalam proses penyelenggaraan Pilkada 2024. Menjaga integritas dan transparansi pemilu adalah tugas bersama, yang menuntut setiap pihak bekerja dengan penuh tanggung jawab. Kualitas logistik pemilu, khususnya surat suara, menjadi hal yang vital dalam proses pemilihan yang diharapkan dapat menghasilkan pemimpin daerah dengan legitimasi kuat.
Di tengah tantangan ini, masyarakat Surabaya diimbau untuk tetap tenang dan mempercayakan proses persiapan pemilu kepada lembaga-lembaga yang berwenang. Ketua KPU Surabaya, Suprayitno, menjamin bahwa pihaknya akan terus melakukan evaluasi terhadap seluruh logistik pemilu dan memastikan kesiapan TPS dalam melayani pemilih pada hari H. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Dona Pramudya |
Editor | : Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi