Jaringan Kabel Terpasang sejak 2020, hingga Kini Warga Kampung Cumbi NTT Belum Teraliri Listrik
News
Petrus Muju (48) warga Kampung Cumbi, Desa Warloka, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar), Provinsi NTT. (Foto: Flori Edi/Suara Indonesia)
SUARA INDONESIA, LABUAN BAJO - Manggarai Barat merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang memiliki kota pariwisata, yaitu Labuan Bajo. Pemerintah pusat telah menggelontorkan dana dalam jumlah besar untuk membangun kota super premium itu.
Bahkan, untuk mendukung perkembangannya, pemerintah mulai gencar membangun sejumlah fasilitas umum sebagai penunjang. Hal ini berdampak positif bagi kehidupan masyarakat setempat.
Meski demikian, kondisi yang dirasakan warga Kampung Cumbi, Desa Warloka, Kabupaten Manggarai Barat (Mabar) NTT, kontras dengan pembangunan tersebut.
Kampung yang berada di jalur jalan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) itu justru belum merasakan nikmatnya penerangan listrik, meski kabel jaringan listrik sudah terbentang di depan rumah mereka sejak 2020 lalu.
Petrus Muju (48), warga kampung Cumbi mengaku kecewa dengan kondisi itu. Padahal warga sangat merindukan penerangan listrik.
"Menyangkut PLN ini, kami masyarakat cumbi merasa seperti dianaktirikan oleh pemerintah daerah. Sementara kabel sudah ada di depan mata. Sudah ada di dalam kampung. Tapi kenapa sampai pemerintah tidak langsung merealisasikan harapan warga untuk segera menyalakan PLN," ucapnya ketika ditemui media ini di kediamannya, beberapa waktu lalu.
Informasi yang diterima Petrus Muju, kabel gardu sudah diaktifkan dan sudah ada arus. Namun, kenapa sampai sekarang meteran belum dipasang juga ke rumah-rumah warga. Padahal, instalasi di rumah warga itu dilakukan sebelum Jalan Trans Golo Mori ada.
“Untuk pemasangan meteran di sini saya rasa tidak ada kendala, tapi kenapa meteran itu susah sekali dipasang di Kampung Cumbi ini,” ungkapnya.
Ia berharap, pemerintah daerah segera menindaklanjuti keluhan warga, sehingga kerinduan akan penerangan listrik bisa terwujud di akhir tahun ini.
"Kami berharap pemerintah daerah segera merealisasi harapan kami untuk penerangan listrik. Apakah listrik itu bisa dinyalakan sebelum Natal dan Tahun Baru yang sudah di depan mata ini," pungkasnya.
Marsianus Yanto (36), Ketua RT 005 Kampung Cumbi, juga mengungkapkan hal yang sama terkait kerinduan warga tentang penerangan listrik.
"Atas nama masyarakat juga saya sangat membutuhkan listrik. Cuma mandeknya ini kami tidak tahu soalnya untuk instalasi memang sudah lama. Namun tidak ada penjelasan dari pihak PLN kapan waktunya untuk pasang meteran, sehingga sampai saat ini kami sebagai masyarakat selalu mengeluh kapan PLN baru bisa masuk," tandasnya. (*)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta |
: Florianus Edi |
Editor |
: Mahrus Sholih |
Komentar & Reaksi