SUARA INDONESIA

Jaminan Sosial bagi Ratusan Pekerja Rentan Kembali Diserahkan Pemkab Sumenep

Wildan Mukhlishah Sy - 27 November 2024 | 08:11 - Dibaca 293 kali
News Jaminan Sosial bagi Ratusan Pekerja Rentan Kembali Diserahkan Pemkab Sumenep
Bupati Achmad Fauzi saat menyerahkan Kusuka serta BPJS Ketenagakerjaan. (Foto: Istimewa)

SUARA INDONESIA, SUMENEP- Jaminan sosial berupa bantuan Kartu Pelaku Usaha Kelautan dan Perikanan (Kusuka), serta BPJS Ketenagakerjaan kembali diserahkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sumenep kepada ratusan pekerja rentan yang ada di wilayahnya. 

Kali ini, Bupati Sumenep Achmad Fauzi Wongsojudo secara simbolis menyerahkan langsung bantuan yang diperuntukkan bagi kurang lebih 230 nelayan, abang becak dan pengemudi ojek di Kecamatan Batang-batang. 

Bupati menjelaskan, pengikusertaan para pekerja rentan dalam program BPJS Ketenagakerjaan merupakan salah satu komitmen Pemkab Sumenep untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Bupati mengaku, sebagai pelayanan masyarakat, maka pihaknya ingin memastikan pemberian perlindungan kepada para pekerja rentan dalam rangka membantu kesejahteraan dan membangun ketahanan rumah tangga. Sehingga, tak sampai terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. 

Selain itu, program itu juga bertujuan untuk meringankan beban  keluarga, jika ada pekerja rentan yang mengalami kecelaan kerja. Sebab, mereka yang terdaftar di BPJS Ketenagakerjaan akan mendapatkan santunan sebesar Rp 42 juta. 

"Jika mengalami kecelakaan, maka keluarga pekerja rentan yang ditinggalkan tidak begitu kesulitan dalam hal keuangan atau pembiayaan," lanjutnya. 

Kendati begitu, dirinya menegaskan bahwa pekerja rentan yang tercover BPJS Ketenagakerjaan dari Pemkab Sumenep, merupakan mereka yang benar-benar tidak mampu secara ekonomi dan telah masuk dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

Artinya, Pemkab Sumenep memastikan bahwa bantuan tersebut benar-benar tepat sasaran. Guna merealisasikan hal tersebut, pihaknya bekerjasama dengan pemerintah desa (pemdes) dan menyingkronkan ke DTKS. 

“Jadi, kita tidak sembarangan. Kita kroscek dulu datanya, kita kerjasama dengan pemdes dan disinkronkan dengan DTKS,”  katanya. 

Dikonfirmasi secara terpisah, Ketua Panitia Aktivis Aliansi Pemuda Reformasi melawan (Alarm) menyampaikan, kegiatan tersebut merupakan tanggung jawab organisasinya yang dari awal bergerak di sektor sosial, ekonomi dan budaya. 

Ke depan, pihaknya juga akan berfokus Infrastruktur dan kesejahteraan nelayan agar semuanya tercover sebagai pelaku usaha perikanan. 

"Ini sudah kesekian kalinya kolaborasi Alarm bersama pemerintah dalam menjembatani aspirasi masyarakat di segala sektor," tandasnya. (*)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Wildan Mukhlishah Sy
Editor : Mahrus Sholih

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya

Featured SIN TV