Reses, DPRD Sasar Lingkungan Perumahan dan Kedundung
Imam Hairon
- 29 September 2020 | 12:09 - Dibaca 1.20k kali
Pemerintahan
Foto Atas : Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto Reses di Jalan Nangka, Foto Bawah : Wakil Ketua DPRD Kota Mojokerto, Juanedi Reses di Perumahan Kedundung
KOTA MOJOKERTO,- Ketua DPRD Kota Mojokerto Sunarto memulai giat serap aspirasi ini Di jalan Nangka, Perumahan Magersari Indah, Perwakilan konstituen dan masyarakat hadir dalam acara yang digelar politisi Banteng, Selasa (8/9/2020).
Sekedar diketahui, reses DPRD Kota Mojokerto yang sudah di badan musyawarahkan (Banmus) ini, terjadwal selama empat hari yang di mulai pada tanggal 6-9 September 2020.
Ketua DPRD Kota Mojokerto, Sunarto menjelaskan definisi reses kepada warga yang diundang. “Reses adalah kegiatan persidangan diluar kantor DPRD untuk menampung dan menyerap aspirasi masyarakat, apa yang di inginkan kami siap tampung dan mengawal selama tidak menyalahi aturan yang ada”, katanya.
Itok sapaan akrab Sunarto, mengatakan “Ada beberapa warga meminta untuk melakukan pembenahan tentang masalah drainase. Karena musim penghujan akan tiba, maka untuk mengantisipasi banjir”, kata Itok.
Keinginan masyarakat terungkap dalam reses masa sidang III, beberapa usulan yang diajukan oleh mereka berkaitan dengan banjir karena di awal tahun kemarin beberapa wilayah terdampak banjir.
Warga meminta agar pemerintah lebih memprioritaskan penanganan dan antisipasi banjir yang kerap melanda ketika tiba musim penghujan. “Yang pasti, nantinya kita akan tanggapi hal itu, ” jelasnya.
Selain itu ada beberapa warga mengusulkan untuk berbagai permasalahan yakni terkait drainase agar dinormalisasi pada jalan Residen Pamuji. Masyarakat juga yang meminta diadakan pelatihan untuk ibu – ibu agar memperoleh penghasilan tambahan dengan keterampilan terlebih di nuansa pandemi covid-19.
Sementara itu, Wakil ketua DPRD Kota Mojokerto Junaedi Malik mengadakan giat reses atau serap aspirasi masyarakat di jalan Empu Gandring, Kedundung.
Dalam reses kali ini, dihadiri oleh anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, Masduki dan turut mengundang tokoh masyarakat kota Mojokerto.
Junaedi menjelaskan banyaknya warga yang mempertanyakan terkait pembangunan melalui pokok pikiran 2020. “Karena tahun 2020 masa pandemi dan sistem anggaran terjadi refocusing, ada banyaknya perencanaan program kegiatan yang tidak terlaksana karena tersedot anggaran untuk covid. Namun ada kegiatan yang terlaksana dan ada juga terpending dan juga program yang terlaksana kita kawal, di masukan perubahan anggaran bisa dilanjutkan realisasi, terutama sudah memenuhi persyaratan dilapangan secara status clear and clean”, katanya (adv)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta |
: Imam Hairon |
Editor |
: |
Komentar & Reaksi