KEEROM – Wakil Bupati Keerom, Piter Gusbager, SHut, MUP, mengingatkan NU untuk bangkit dari ketidakberdayaan yang selama ini membelitnya. Menurutnya, NU adalah organisasi besar di Indonesia sehingga NU sudah seharusnya menjadi organisasi yang memiliki daya lebih untuk mendukung pemerintah dalam menjalankan roda pembangunan di Kabupaten Keerom.
"NU adalah organisasi besar, sehingga NU diharapkan menjadi motor penggerak kerukunan, yang utama tentunya didalam NU itu sendiri. Selanjutnya keluar terutama antar umat beragama lain, sehingga terjalin keharmonisan, kerukunan, kedamaian dan modernisasi umat beragama di Keerom,"ungkap Piter Gusbager saat memberikan amanat pada pembukaan Raker I PCNU Keerom di Sanggaria, Arso I pada Sabtu (16/01/2021).
Ditambahkannya, Sesuai amanat UU tentunya Pemerintah akan mendukung seluruh kegiatan ormas yang menjadi mitra penting bagi pemerintah. Ia juga menyatakan apresiasi terhadap pengurus yang bisa melaksanakan Raker tersebut.
"Kita harapkan dengan Raker ini bisa menghasilkan program kerja yang dapat mendukung pembangunan dan menjadi mitra Pemerintah dalam membangun Keerom,"pesannya.
Sementara itu Kepala Kantor Kemenag Keerom, Karel Mambay, SE, MPd.K, pada kesempatan tersebut menyatakan bahwa Kemenag memberikan dukungan kepada NU sebagaimana juga tugas-tugas pemimpin keagamaan yang ada di Keerom.
"Hal ini dalam rangka mendukung kerukunan di Keerom. Karena dengan kerukunan yang terjaga baik maka pembangunan akan berjalan baik. Dan kita harapkan NU terus bersinergi dengan Kemenag sehingga semangat moderasi dapat terus kita jaga dan kerukunan antar umat beragama di Keerom,"ujarnya.
Sedangkan Ketua Tandfidyah PCNU Kabupaten Keerom, Moh. Dimyati, SPd.I, MPd, menjelaskan bahwa Raker ini adalah Raker pertama bagi PCNU. Ia menjelaskan ada dua misi terkait digelarnya Raker PCNU.
"Pertama, adalah kita akan wujudkan NU Centre di Keerom yang akan kita bangun di Arso Swakarsa, yang terdiri dari Masjid, kantor NU dan Rumah Bhineka. Kedua, terkait dengan organisasi, kita berharap kekuatan organisasi yang kita pupuk baik secara structural maupun cultural. Selama ini secara structural sudah jalan, namun secara culktural akan kita mulai dengan adanya raker ini,"jelasnya.
Sementara itu Rais Syuriah PCNU Keerom, Kyai Mahfud Muhdhor, menjelaskan bahwa komitmen NU sejak berdiri bahkan sebelum Indonesia merdeka berpegang teguh kepada tiga Komitmen baik itu komitmen keagamaan, kebangsaan, dan komitmen keemanusian yang biasanya dalam istilahkan ukhuwah Islamiyah, ukhuwah wathoniah dan ukhuwah basariyah.
"Sehingga apapun kegiatan dan gerakan NU muara terakhirnya adalah menuju ketiga komitmen tersebut. Maka saya berikan masukan kepada pengurus baik di tingkat PCNU dan MWC untuk senantiasa menjaga, menghargai dan menghormati semua saudara. Minimal kita bisa bersatu didalam agama, kalau tidak berarti bersatu dalam bangsa, bila tidak maka bersatu sebagai manusia yang sama-sama menjadi hamba Allah SWT,"ujarnya.
Kegiatan ini diikuti pengurus PCNU dan 4 MWC (majelis wilayah cabang) tingkat distrik yaitu MWC Arso, Arso Barat, Skanto dan Senggi, serta Banom (badan otonom) yang berada dibawah PCNU Keerom.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Mustakim Ali |
Editor | : |
Komentar & Reaksi