NGAWI - Sempat menjadi sorotan publik program tangki septik individual bagi warga miskin yang dinilai pembangunannya asal-asalan dan tidak manusiawi.
Kepala Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Suroso, memberi pesan keras kepada Tenaga Fasilitator Lapangan (TFL), saat pelatihan program air minum dan sanitasi tahun 2022.
Pesan tersebut disampaikan Suroso kepada 38 pendamping, bahwa kasus di Desa Kalang, Kecamatan Pitu tidak boleh terulang. Maka melalui pelatihan TFL, pihaknya akan memperkuat kepada 38 pendamping agar fokus pada tupoksi.
"Walaupun saat itu masa transisi saya dari Dinas PU ke Perkim, namun program itu tetap menjadi tanggung jawab kami, dan kasus di Desa Kalang menjadi bahan evaluasi kami kedepan," kata Suroso, Senin (28/3/2022).
"Maka, saya meminta kepada bidang yang membawahi program dan 38 pendamping program air minum dan sanitasi 2022 untuk bekerja sesuai tupoksi, kasus kalang tidak boleh terulang," tegasnya.
Sementara itu, kepala bidang kawasan permukiman Pipit Dwi Herlina mengatakan, akan memperkuat tugas dan fungsi TFL dengan harapan pendampingan di desa bisa berjalan sesuai harapan.
"Ada dua TFL, tehnik dan pemberdayaan, tugas mereka mendampingi desa sasaran penerima program, tentu harapannya mulai dari perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sesuai target dan juknis" ujarnya.
Diketahui, program air minum dan sanitasi tahun 2022 yang anggarannya mencapai puluhan milyar itu difokuskan pada penurunan stunting dan kemiskinan ekstrem.
Data yang diterima dari dinas perkim, program air minum terdapat 13 sasaran desa bersumber dari dana alokasi khusus (DAK), Hibah Air Minum Pedesaan (HAMP) untuk 9 desa bersumber dadi dana APBN, dan 4 Desa Dana Alokasi Umum (DAU) dari APBD.
Sedangkan untuk program sanitasi ada 14 desa dari anggaran DAK, Hibah Air Limbah Setempat (HALS) ada 5 desa dari anggaran APBN, DAU untuk 10 Desa dari APBD.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Ari Hermawan |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi