BLITAR - Menyikapi keluhan warga, Bupati Blitar Rini Syarifah secara langsung meninjau musibah tanah gerak di Dusun Ilik-Ilik Desa Kebonsari Kecamatan Kademangan, Senin (18/04).
"Sebelumnya kami telah menerima laporan dari Tim dari Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) terkait bencana alam tanah gerak di Kecamatan Kademangan dan hari ini saya pantau," kata Bupati Rini.
Menurutnya, berdasarkan data masuk, akibat musibah bencana alam tanak gerak di wilayah selatan telah mengakibatkan sejumlah dampak diantaranya akses jalan ambles dan merusak rumah warga sekitar.
"Setelah kita melihat secara langsung ada 6 rumah Kepala Keluarga (KK) yang rusak dan kurang lebih sejauh 50 meter jalan Kabupaten yang merupakan akses utama ambles sedalam 60 CM," terang Bupati Rini kepada wartawan.
Menindaklanjuti perihal tersebut, Bupati Rini mengintruksikan kepada OPD terkait agar terus memantau perkembangan situasi kondisi dan melakukan pendataan kepada warga yang terdampak musibah tanah gerak.
"Sementara ini 6 KK kita minta untuk mengungsi dirumah kerabat sembari menunggu langkah dari Pemda pasti dalam waktu dekat sudah ada jalan keluar bagi mereka," jelasnya.
Mak Rini sapaan akrab Bupati Blitar, kemudian bagi warga yang rumahnya masuk zona merah tanah gerak memang diminta untuk pindah. Lantaran, hal ini dilakukan guna meminimalisir adanya korban jiwa.
"Saat ini cuaca ekstrem masih saja terjadi di wilayah Blitar, makanya kita ambil langkah antisipatif manakala rumah mereka roboh tidak ada korban jiwa," imbuhnya.
Mak Rini menambahkan, masyarakat diminta siaga dan waspada terhadap segala potensi musibah bencana alam. Yang terpenting, manakala terjadi musibah segera melapor kepada wilayah agar Pemerintah Daerah dapat membantu.
Perlu diketahui, ditempat yang sama Bupati Blitar Rini juga menyalurkan bantuan berupa paket sembako kepada masyarakat yang terdampak atau rumahnya rusak karena tanah di sekitar bergerak.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aris Danu |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi