BLITAR - Bupati Blitar Rini Syarifah mengingatkan seluruh peternak sapi di wilayah setempat mewaspadai wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) terhadap hewan ternak seperti sapi yang kini mulai merebak di sejumlah daerah.
Selain itu, Bupati perempuan pertama di Blitar, juga menghimbau kepada seluruh masyarakat manakala ada tanda-tanda yang dianggap rawan terindikasi PMK pada hewan segera melapor kepada petugas terdekat.
"Saya meminta warga mulai dari sekarang lebih proaktif memantau perkembangan hewan ternak sapi. Karena dibeberapa daerah, virus PMK sudah membuat ratusan sapi mati," kata Bupati Rini kepada Suara Indonesia Jum'at (10/06).
Menyikapi fenomena ini, Pemkab Blitar juga sudah menyediakan layanan call center di 112 dan 085 257 200 900. Tujuannya, untuk memudahkan warga konsultasi masalah gejala yang mengarah ke PMK.
"Berdasarkan data masuk, hingga kini sudah ada 28 hewan ternak di Kabupaten Blitar yang terindikasi PMK. Makanya, kita berikan layanan call center supaya penyebaran virus ini dapat dicegah dengan cepat oleh petugas sebelum menular ke yang lain," terangnya.
Disamping itu, orang nomor satu di Kabupaten Blitar juga meminta petugas terus melakukan monitoring ke lapangan dan memberikan sosialisasi tentang gejala awal PMK kepada masyarakat. Jika hal ini dilakukan pasti manakala ada indikasi langsung fast respon.
"Jadi bukan hanya warga yang aktif melainkan petugaspun juga harus lebih aktif melihat situasi kondisi terkini. Lantaran, apabila tidak ada pemberitahuan dan pendampingan dari Dinas terkait pasti masyarakat akan bingung dan resah," imbuhnya.
Perlu diketahui, ada sejumlah gejala yang mengarah PMK terhadap hewan sapi yakni air liur berbusa disekitar mulut, menunjukkan gerakan berulang membuka menutup mulut, lepuh pada lidah, susah berdiri dan alami erosi kulit disela tumit sapi.
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
Pewarta | : Aris Danu |
Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi