SUARA INDONESIA

Buka Ospek Maba Program Doktoral HKI, Prof Abdul Haris: UIN Malang Bertekad Jadi Smart Islamic University

Aris Danu - 30 March 2021 | 18:03 - Dibaca 1.65k kali
Pendidikan Buka Ospek Maba Program Doktoral HKI, Prof Abdul Haris: UIN Malang Bertekad Jadi Smart Islamic University
Rektor UIN Malang Prof Abdul Haris membuka ospek maba Program Doktoral HKI, Selasa (30/03/2021). (Foto: Humas UIN Malang)

KOTA MALANG - Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim (Maliki) Malang menyelenggarakan ospek virtual bagi mahasiswa baru (maba) Program Doktor Hukum Keluarga Islam (HKI) atau Ahwal Al Syakhshiyyah, Selasa (30/03/2021).

Ospek maba yang digelar di ruang sidang lantai 1 Fakultas Syariah itu di ikuti oleh 16 mahasiswa Program Doktor HKI.

Ospek tersebut berjalan setelah mendapatkan surat Keputusan Rektor UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, nomor 1143 tahun 2021 tentang penetapan maba Program Doktor HKI atau Ahwal Al Syakhshiyyah semester genap tahun akademik 2020-2021.

Rektor UIN Maliki Prof. Abdul Haris dalam sambutannya memberikan apresiasi atas terselenggaranya orientasi bagi maba HKI tersebut meskipun dilaksanakan secara virtual karena faktor situasi yang belum mendukung.

"Kita berorientasi mengedepankan program pascasarjana, UIN Malang bertekad menjadi Smart Islamic University yang unggul," ujar Prof. Abdul Haris.

Profesor asal Lamongan ini mengatakan bahwa program studi S3 HKI di Fakultas Syariah memiliki pandangan yang luas kedepannya.

Hingga dalam perkembangannya nanti tidak hanya sebatas di Indonesia namun bisa di seluruh penjuru dunia.

"Banyak mahasiswa asing yang ke UIN Malang yang tujuannya untuk lanjut S2 dan S3," pungkasnya.

Rektor yang gemar membuat puisi ini berharap agar Prodi Doktor HKI UIN Maliki Malang bisa menghasilkan lulusan doktoral yang benar-benar expert di bidangnya. Sehingga mampu memberikan kontribusi positif bagi negara dan bangsa.

"Melalui HKI nanti akan bisa mewujudkan penataan keluarga-keluarga yang baik apalagi jika itu baik menurut syariat Islam, maka hal itu bisa menjadi modal besar bagi negara untuk berbenah dan bersatu hingga menguatkan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)," bebernya. (ads)

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Aris Danu
Editor : Satria Galih Saputra

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya