SUARA INDONESIA

Kodir Mengaku Antarkan Sejumlah Uang PKBM Untuk Kabid Paud Dindik Ngawi di Dua Tempat

Ari Hermawan - 02 April 2021 | 15:04 - Dibaca 4.97k kali
Pendidikan Kodir Mengaku Antarkan Sejumlah Uang PKBM Untuk Kabid Paud Dindik Ngawi di Dua Tempat
Kodir pengelola PKBM Al Amin Kecamatan Gerih, Kabupaten Ngawi, saat diwawancarai awak media beberapa hari yang lalu. Foto: Ari Hermawan/ suaraindonesia.co.id

NGAWI - Dugaan adanya data fiktif peserta Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) kejar paket C tahun 2019 di Kabupaten Ngawi yang merupakan program pemerintah pusat semakin mengerucut, Jumat (2/4/2021).

Ketua PKBM Al Amin bernama Kodir blak-blakan kepada awak media ketika diwawancarai terkait adanya data fiktif peserta program kejar paket C yang anggarannya langsung dari pemerintah pusat bersumber dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tersebut.

Selain Kodir mengatakan pembelajaran kejar paket C ada sebanyak 117 siswa yang dititipkan oleh Kabid Paud Dinas Pendidikan Kabupaten Ngawi fiktif, Kodir dengan tegas juga mengatakan bahwa anggaran dari pemerintah yang dicairkan melalui rekening PKBM nya langsung diminta dan sudah diserahkan ke Kabid Paud yang membidangi pendidikan Non Formal.

"Jadi anggaran sebesar Rp 1,8 juta dikalikan jumlah siswa PKBM yang ada, uangnya dari pusat langsung ditransfer ke rekening PKBM saya. Dan uang tersebut diminta oleh Pak Istamar," ujar Kodir saat wawancara dengan awak media beberapa hari yang lalu.

Kodir menjelaskan, bahwa uang tersebut saat diserahkan ke Kabid Paud selaku bidang yang menaungi pembinaan di PKBM, dirinya mengatakan sebanyak dua kali di dua tempat yang berbeda.

"Pertama saya antar uang PKBM itu di kampus modern milik Pak Istamar, dan kedua di ruang kerja bidang paud Dinas Pendidikan Ngawi, semuanya diterima langsung oleh pak Istamar," kata Kodir yang juga menduduki jabatan sebagai Kepala Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Gerih.

Sementara itu, Istamar saat dikonfirmasi langsung di ruang kerjanya tentang sejumlah uang dari program PKBM yang dia terima dari Kodir, dirinya membantah.

"Itu tidak benar, dikampus waktu pertemuan itu memang ada pembayaran-pembayaran sejumlah uang, namun bukan terkait PKBM. Tetapi pembayaran dalam rangka hari aksara internasional," kilahnya.

» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA

Pewarta : Ari Hermawan
Editor : Ari Kurniawan

Share:

Komentar & Reaksi

Berita Terbaru Lainnya