JEMBER-Seiring dengan bertambahnya usia, persoalan-persoalan dalam hidup pun semakin pelik dan kompleks, urusan pekerjaan sering kali menyita waktu dan membuat kita menunda untuk beribadah kepada Allah, seperti mengakhirkan salat.
Ustaz Abdullah Zaen dalam kanal YouTube Yufid.Tv Official mengatakan bahwa perkara telat salat bukanlah perkara ringan yang dapat disepelekan, karena hal tersebut menentukan banyak aspek lain dalam kehidupan baik di dunia maupun di akhirat kelak.
"Salat itu bukan urusan remeh, ini urusan berat, berhubungan dengan nasib kita di dunia dan akhirat," ujarnya.
Dalam penjelasan hadis, telat disini menurutnya memiliki dua maksud, pertama telat yang artinya mengakhirkan salat. Kedua, terlambat datang saat salat jamaah dan tidak mengisi barisan saf yang pertama.
"Telat salat ini bisa telat sama sekali atau nggak ngisi saf yang pertama," tuturnya.
Pada zaman Rasulullah SAW, beliau selalu menegur para sahabat yang terlambat datang ke mesjid untuk mengisi saf yang kosong, dan meminta mereka untuk datang lebih awal ke mesjid menjelang waktu salat.
Selain itu Rasulullah juga mengingatkan bahwa barang siapa yang terbiasa menunda-nunda salat maka Allah pun akan menunda urusannya.
"Dari Abu Sa'id Al-Khudri RA, Rasulullah SAW bersabda, "Suatu kaum masih saja bersikap lambat (dalam ketaatan kepada Allah) sehingga Allah akan memperlambat mereka (dari rahmat-Nya)," HR Muslim.
Dari hadis ini ustaz Abdullah Zaen menjelaskan bahwa Rasulullah SAW tidak menjelaskan lebih lanjut perkara apa yang akan ditelatkan oleh Allah SWT karena seseorang menelatkan atau mengakhirkan salatnya.
Menurutnya dari hadis tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa Allah juga akan mengakhirkan semua urusan mereka, ketika mereka menunda salatnya.
"Siapa yang biasa menunda-nunda waktu salat maka Allah tunda seluruh urusannya," jelasnya.
Maka tambahnya tidak heran jika banyak perkara-perkara hidup yang selalu datang terlambat, ketika seseorang terbiasa mengakhirkan salat. Seperti terlambat dalam urusan pernikahan, pekerjaan, rejeki dan lain sebagainya.
"Banyak orang merasa urusannya selalu sulit, serba telat. Rejeki telat, jodoh telat, gaji telat, semuanya serba telat, ternyata pemicunya seringkali adalah perilaku kita sendiri," tambahnya.
Dan ditingkatan yang lebih tinggi perkara telat salat ini juga bisa mengakibatkan seseorang diakhirkan oleh Allah SWT keluar dari neraka.
"Cepatnya kita berangkat ke mesjid itu akan berefek kepada cepatnya kita masuk surga. Dan telatnya kita berangkat salat akan berefek pada telatnya kita masuk surga," pungkasnya.
Para ulamapun telah menyampaikan sebuah kaidah yang menyebutkan bahwa balasan yang akan diterima nanti, sesuai dengan apa yang telah dilakukan saat ini.
"Aljazaa'u min jinsin amal, ganjaran itu akan menyesuaikan perbuatan," tutupnya.
Jadi jika seseorang berbuat sesuatu maka balasan yang dia terima serupa dengan perbuatannya. Begitupula dengan perihal menunda salat, maka ia pun akan ditunda dalam segala urusan, hingga diakhirkan keluar dari neraka. (Ree/Wil)
» Klik berita lainnya di Google News SUARA INDONESIA
| Pewarta | : Wildan Mukhlishah Sy |
| Editor | : Imam Hairon |
Komentar & Reaksi